Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024

Perusahaan Energi Swasta Ini Targetkan 5.000 SPKLU dalam 5 Tahun

Kompas.com - 08/04/2021, 17:52 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Kendaran listrik di Indonesia mulai menggeliat usai adanya Keputusan Presiden (Kepres) Nomor 55 Tahun 2019, tentang Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (Battery Electric Vehicle) untuk Transportasi Jalan.

Tak hanya perusahaan otomotif saja yang mulai mengenjot elektrifikasi di Tanah Air, pemerintah juga ikut berperan dengan beragam cara. Mulai pemberian stimulus, penyusunan peta jalan industrinya, sampai pembentukan holding BUMN guna memproduksi baterai.

Seperti diketahui, dalam Perpres tersebut ditargetkan kendaraan listik atau electric vehicle (EV) bisa menguasai 20 persen pasar kendaraan di 2025. Kondisi itu juga menjadi pelung bisnis, khususnya bagi penyediaan perangkat fasilitas layaknya charging station.

Melihat peluang tersebut, PT Starvo Global Energi (Starvo), perusahaan energi penyedia stasiun pengisian daya mobil listrik, mengklaim turut mendukung percepatan mobil listrik dalam hal fasilitas Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) atau Electric Vehicle Charging Station (EVCS).

Baca juga: Skenario BPPT Percepat Pertumbuhan EV Dalam Negeri

Starvo targetkan bangun 5.000 SPKLU mandiriSTARVO Starvo targetkan bangun 5.000 SPKLU mandiri

"Kami telah menyusun rencana bisnis, yakni pengadaan dan penyelenggara SPKLU mandiri yang dikhususkan pada segmen pada real estate. Pada 2021 ini, kami targetkan sebanyak 1.000 lokasi SPKLU di Jawa hingga Bali dan disusulkan 1.000 titik tiap tahunnya hingga 2025. Memasuki 5 tahun kedua, Starvo melebarkan sayap dari ujung Sumatera hingga ujung Papua," ucap Rachman Elly, Direktur Starvo, dalam keterangan resminya, Kamis (8/4/2021).

Komitmen Starvo telah dibicarakan secara business to government (B2G) dengan Kementerian Energi dan Sumber Daya Alam (ESDM). Menurut Rachman, ESDM juga memberikan dukungan penuh atas visi dan misi Starvo dalam 10 tahun dan tahun-tahun berikutnya.

Melalui tagline Elektrifikasi-Indonesia, Rachman mengatakan Starvo telah menjadi bagian dalam upaya program pemerintah yang bermitra dengan pihak swasta guna percepatan program kendaraan listrik serta infrastruktur SPKLU di Indonesia.

"Starvo sangat serius denga apa yang telah dikomitmenkan. Dalam proses pengadaan dan penyelenggaraan SPKLU mandiri, Starvo menghadirkan applikasi (APP–Starvo) yang dapat diunduh lewat Apple APP Store dan Android," ujar Rachman.

Baca juga: Cara Toyota Bangun Ekosistem Mobil Listrik di Pulau Dewata

Starvo targetkan bangun 5.000 SPKLU mandiriSTARVO Starvo targetkan bangun 5.000 SPKLU mandiri

"Dengan aplikasi tersebut, pengguna jasa dapat dengan leluasa menggunakan fasilitas tersebut "easy, go digitally" dan secara instan mengetahui stasiun mana yang tersedia, antri atau tidak, berapa Rp/kwH, tipe nosel yang dibutuhkan, berbayar langsung dengan menggunakan e-wallet, serta ragam program promosi lain yang akan dikemas tim promosi Starvo,” kata dia.

Sementara untuk target properti yang bisa dijadikan lokasi SPKLU Starvo antara lain, perumahan, hotel atau resort, pusat belanja, lapangan golf, kampus, apartemen, instansi pemerintah, dan kawasan superblok. Lokasi-lokasi tersebut dianggap titik potensial dengan segmen konsumen yang sudah ada.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke