JAKARTA, KOMPAS.com - Pasar kendaraan bermotor jenis hatchback di dalam negeri mengalami penurunan kembali sepanjang Februari 2021, sebagai dampak wacana pemberlakuan insentif Pajak Penjualan Atas Barang Mewah (PPnBM).
Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mencatat, dibandingkan satu bulan sebelumnya peminat sedan tanpa buntut ini melambat hingga 29,89 persen menjadi 823 unit.
Sementara secara tahunan (year-on-year), penjualan dari pabrik ke diler alias wholesales segmen tersebut minus 54,7 persen.
Baca juga: Catat, Ini 5 Jenis Pelanggaran Baru yang Terdeteksi Kamera Tilang Elektronik
Padahal, pada periode Januari 2021 kemarin popularitas dari hatchback mulai menunjukkan pertumbuhan positif sebesar 12,4 persen usai anjlok di akhir tahun lalu menjadi 1.174 unit.
Bila membandingkan pencapaian tiga bulan sebelumnya, realisasi dari penjualan model hatchback di dalam negeri sangat jatuh. Sebab kala itu, pabrikan bisa mendistribusikan mobel sejenis sampai 1.400-an unit.
Adapun hatchback dengan penjualan tertinggi selama Februari 2021 ialah Honda Jazz yang berhasil mencatatkan angka 490 unit. Torehan tersebut tumbuh tipis secara bulanan atau dari 407 unit.
Pesaing terkuatnya, Toyota Yaris kembali harus rela berada di posisi runner-up setelah melambat 59 persen atau dari 351 unit jadi 142 unit. Awal tahun belum menjadi momentum pertumbuhan Yaris.
Sementara posisi ketiga konsisten ditempati Suzuki Baleno (120 unit) yang diikuti oleh Mazda2 (59 unit), serta VW Polo (12 unit).
Baca juga: Hatchback Mulai Bangkit, Honda Jazz Jadi Paling Laris
Berikut penjualan hatchback per-Februari 2021:
Honda Jazz: 490 unit
Toyota Yaris: 142 unit
Suzuki Baleno: 120 unit
Mazda2: 59 unit
VW Polo: 12 unit
Berikut penjualan hatchback per-Februari 2020:
Toyota Yaris: 804 unit
Honda Jazz: 609 unit
Suzuki Baleno: 328 unit
Mazda2: 57 unit
VW Polo: 20 unit