YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Motor custom dengan gaya chopper tidak pernah sepi peminat. Konsep alirannya pun macam-macam, salah satunya ialah Scandinavian Chopper.
Seperti motor custom Scandinavian Chopper satu ini bernama Sosrokartono yang dibangun dari basis Kawasaki KZ200 alias Binter Merzy tahun 1982.
Yusuf Prio Subekti punggawa Choppercycle Artspot, mengatakan, salah satu ciri dari chopper yang lahir dan besar di Eropa ini ialah menggunakan suspensi depan yang panjang.
Baca juga: Ternyata Jarak Aman Bus Berbeda dari Praktik pada Mobil Biasa
"Konsepnya yaitu Scandinavian Chopper tahun 70'an. Scandinavian Chopper lebih dominan ke long fork, sok depannya panjang," katanya kepada Kompas.com, Rabu (17/3/2021).
Bekti panggilannya mengatakan, kesulitan untuk membuat motor ini ialah mencari proporsi yang tepat. Sebab tidak mudah membuat chopper dengan basis mesin kecil.
"Biar bagaimana caranya motor itu enak dipandang. Sebab motor ini pakai mesin kecil. Mesin kecil sulit mencari proporsionalnya, agar tetap kelihatan bagus dan enak dilihat," katanya.
"Panjang kok depannya itu kurang lebih 1 meter 20 cm, sudut kemiringan 28 derajat. Pelek depan ring 21 inci sedangkan belakang 18 inci," kata Bekti.
Baca juga: Dovizioso Siap Kembali ke MotoGP 2021 Bersama Aprilia?
"Karena konsepnya ingin cari ramping jadi pakai ban tidak terlalu lebar. Jadi pilih yang tipikalnya besar tapi tetap kelihatan ramping biar tidak terlalu padat," katanya.
Pemilihan nama Sosrokartono juga tidak sembarangan, sebab diambil dari nama kakak kandung RA Kartini yaitu Raden Mas Panji Sosrokartono.
"Makanya kita mengambil konsep batik di tangki, terinspirasi dari kakaknya RA Kartini dari Jepara, tema batiknya Jepara," katanya.
Detailnya pun diperhatikan. Rangka bawahnya pakai model pelintir sebagai aksen. Kemudian sissy bar dan knalpot menjulang ke atas menambah daya tarik di bagian belakang.
"Motor ini dominan krom karena ingin beda, chopper banyak yang didominasi warna ngejreng, ini krom untuk menunjukkan bahannya, sebab tidak semua bahan bisa dikrom," kata Bekti.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.