JAKARTA, KOMPAS.com – Belum lama ini terjadi kecelakaan bus pariwisata yang mengangkut 66 orang, terperosok ke jurang Tanjakan Cae, Desa Sukajadi, Kecamatan Wado, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat Rabu (10/3/2021).
Dalam kecelakaan ini, dilaporkan ada 27 korban meninggal dunia di lokasi kejadian. Tanjakan Cae di Sumedang memang dikenal ekstrem, sebelumnya di tahun 2012 pun pernah kejadian bus yang juga terperosok ke jurang.
Mimin Mintarsih (52) salah satu korban selamat menceritakan detik-detik sebelum bus masuk jurang. Di tengah perjalanan, penumpang mencium bau sangi kampas rem. Lalu salah satu penumpang meminta sopir untuk memeriksanya.
Baca juga: Dampak Pandemi, Banyak Bus Baru yang Tak Ditebus dari Karoseri
Sebelum bus terperosok ke jurang, sopir bus menyebut jika remnya blong. Oleh karena itu, bus jadi tidak terkendali dan terperosok ke jurang.
Lalu bagaimana sebenarnya soal perawatan bus pariwisata? apalagi di masa pandemi Covid-19, PO bus pariwisata sempat mati karena tidak ada yang memesan armadanya.
Anthony Steven Hambali, pemilik dari PO Sumber Alam mengatakan, kalau perawatan baik pariwisata maupun yang reguler pasti dilakukan dengan rutin, salah satunya pengecekan rem.
Baca juga: Video Viral Biaya Servis Mercy G-Class Tembus Rp 90 Jutaan, Ganti Kampas Rem Saja Rp 18 Juta
"Pertama, uji KIR kan pasti dilakukan setiap enam bulan jadi sudah pasti dicek. Lalu sebelum berangkat, kita harus mengecek semua fungsi-fungsi kelaikan jalan seperti rem, lampu-lampu, kaki-kaki, kopling dan lainnya pasti kita cek," ucap Anthony kepada Kompas.com, Kamis (11/3/2021).
Kemudian kalau soal bus pariwisata yang diam lama di garasi, seharusnya perawatannya tetap sama seperti bus yang jalan harian. Ketika bus ingin disewa, sebelum hari penyewaan harus dicek semuanya aman.
"Paling enggak sopirnya sebelum hari keberangkatan mengecek semua fungsinya misal di rem berhenti. Saat jalan ke lokasi penjemputan juga sopir bisa merasakan apa yang kurang dari busnya," kata Anthony.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.