JAKARTA, KOMPAS.com - PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) menargetkan sebanyak 10.400 unit bus yang dioperasikan di wilayah Ibu Kota merupakan bus listrik pada 2030.
Langkah tersebut menjadi komitmen perseroan dalam mendukung upaya penanganan polusi udara dan emisi di DKI Jakarta melalui kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (KBLBB).
Hanya saja, perubahan kendaraan ini akan dilakukan secara bertahap seiring sosialisasi kepada masyarakat atau pengguna atas kelebihan menggunakan kendaraan serupa sebagai transportasi jalan.
Baca juga: Tak Cuma Tangkap Pelanggar Lalu Lintas, Ini Fungsi Lain Kamera ETLE
Dijelaskan Direktur Utama PT Transjakarta Sardjono Jhony Tjitrokusumo, waktu 10 tahun untuk perubahan kendaraan dijadikan acuan karena DKI Jakartat ada aturan yang mengatur usia maksimum kendaraan yang beroperasi.
"Jadi, setiap operator yang bergabung dengan manajemen Transjakarta mulai 2029 berhenti membeli bus berbahan bakar solar. Kami lakukan tahapan ini mulai 2021," katanya, Selasa (9/3/2021).
Sebagai langkah awal, tahun ini Transjakarta akan mengoperasikan 100 unit bus listrik. Sebanyak 30 unit di antaranya dijadwalkan beroperasi tepat saat ulang tahun Jakarta pada Juni 2021 mendatang.
Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo berharap, dengan mengoperasikan angkutan umum yang ramah lingkungan, pengguna kendaraan umum bisa meningkat.
Baca juga: Waspada Para Pengusaha, Ini Tiga Faktor yang Membuat Bus Terbakar
"Tentu saja itu akan mengurangi kemacetan dan emisi kendaraan bermotor," ujar dia.
Adapun mengenai tarif yang dikenakan, Pemprov DKI Jakarta berencana memberlakukan tarif sama dengan Transjakarta pada umumnya, yakni Rp 3.500.
Tetapi, untuk lebih jauh mengenai biaya yang harus dibayarkan masih dalam tahapan penghitungan. Sebab, tarif bus listrik bergantung dengan jarak tempuh kendaraan.
"Jika polanya digunakan di kordidor TransJakarta, tarifnya akan sama. Tapi kalau perhitungan rupiah per kilometer yang akan dibayarkan oleh TransJakarta ke operator bus litrik, harus ada perhitungan lebih lanjut dan cermat oleh pihak terkait," jelas Syafrin.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.