JAKARTA, KOMPAS.com – Mengemudi di jalan raya merupakan kegiatan yang sebenarnya berbahaya. Mengingat kecelakaan di jalan raya yang melibatkan kendaraan bermotor kerap berakhir korban meninggal atau luka berat.
Sony Susmana, Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia mengatakan, setidaknya ada lima penyakit atau kendala yang dialami seorang pengemudi dan selalu diabaikan.
“Pertama ada kantuk, kondisi di mana pengemudi kurang tidur dan biasanya selalu mengandalkan kekuatan fisiknya,” ucap Sony kepada Kompas.com, Kamis (4/2/2021).
Baca juga: Lirik Honda CB190SS, Lawan Sepadan Yamaha XSR 155
Ilustrasi berkendara sambil mengoperasikan ponsel.
Kedua, mengemudi tidak fokus. Pengemudi selalu menyepelekan proses mengemudinya, sehingga sering hilang kesadaran.
Ketiga ada hilang kontrol yang disebabkan gagalnya mengantisipasi akibat salah dalam operasional kendaraan.
“Keempat, fatigue atau kelelahan yang disebabkan terlalu banyak aktivitas fisik sebelum mengemudi. Selain itu juga kurang refresh selama perjalanan yang berakibat stagnan saja,” kata Sony.
Baca juga: Hyundai Kona Electric Facelift Bisa Dipesan, Harga Naik Rp 20 Jutaan
Terakhir yaitu kebiasaan multitasking, pengemudi melakukan hal lain sambil mengemudi dengan berpikir bisa menghemat waktu. Misalnya main HP sambil mengemudi, bernyanyi, bahkan baca navigasi.
Sony mengatakan, mereka rata-rata mengabaikan karena merasa menyetir itu bukan mengemudi. Lalu menganggap bahayanya kecil sehingga diremehkan. Dengan begitu jadi tidak waspada sehingga bisa terlibat kecelakaan di jalan raya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.