Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jawaban Esemka Soal Mobil Listrik

Kompas.com - 03/02/2021, 14:11 WIB
Stanly Ravel

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah mulai serius menggarap industri kendaraan listrik di Tanah Air. Hal ini terlihat dengan ragam regulasi yang disiapkan, pembentukan konsorsium BUMN, sampai roadmap elektrifikasi.

Menariknya, Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Hammam Riza, dalam RDP dengan Komisi VII DPR RI juga menyampaikan bila pemerintah harus memprioritaskan pengembangan kendaraan listrik melalui prinsipal lokal dalam RDP dengan Komisi VII DPR RI.

Kondisi ini seakan menjadi lampu hijau untuk para produsen otomotif lokal, salah satunya PT Solo Manufaktur Kreasi selaku pemegang merek Esemka.

Lantas, apakah gaung elektrifikasi ikut disambut oleh pabrikan asal Boyolali, Jawa Tengah tersebut ?

Baca juga: Skenario BPPT Percepat Pertumbuhan EV Dalam Negeri

Esemka Digdaya EV, pengembangan mobil pikap kabin ganda Esemka bersama PindadPT SOLO MANUFAKTUR KREASI/ESEMKA Esemka Digdaya EV, pengembangan mobil pikap kabin ganda Esemka bersama Pindad

 

Apalagi mengingat jauh sebelum isu elektirifkasi, Esemka sudah lebih dulu melakukan riset pengembangan electric vehicle (EV) bersama-sama PT Pindad (Persero).

Menjawab hal ini, Humas PT Solo Manufaktur Kreasi Sabar Boedhi, rupanya tak ingin terlalu banyak berkomentar. Namun dia menjelaskan bila memang Esemka sebelumnya sudah melakukan riset elektrifikasi.

"Dulu sudah pernah dengan Pindad menggarap (EV) Esemka Digdaya, unit prototipenya sudah ada. Tapi apakah dengan Pindad itu bisa terus atau tidak, bisa iya bisa juga tidak, karena kami tidak tahu ke depannya nanti," ucap Sabar saat dihubungi Kompas.com, Rabu (3/2/2021).

Menurut Sabar, mobil listrik atau pengembangannya sejauh ini masih mengalami kendala yang sama, yakni terkait mahalnya baterai yang secara otomatis membuat harga mobil listrik terkerek.

SUV Esemka Garuda 1 SUV Esemka Garuda 1

Baca juga: Esemka Bicara Soal Pengembangan Mobil Listrik

Apalagi mengingat unit yang diriset Esemka bersama Pindad adalah mobil niaga kabin ganda. Artinya secara harga normalnya memang sudah lebih mahal dibandingkan mobil penumpang biasa atau pikap ringan lainnya.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by ESEMKA (@esemkaindonesia)

"Harga tinggi tidak efektif, secara bisnis bagi Esemka yah yang low cost EV dengan kisaran yang lebih kompetitif. Tapi balik lagi, apakah Esemka akan masuk ke sana atau tidak, bisa iya bisa tidak, dengan Pindad juga demikian," kata Sabar.

Sebelumnya, ketika Kompas.com berbincang dengan Presiden Direktur PT Solo Manufaktur Kreasi Eddy Wirajaya, sempat menyampaikan bila pengembangan elektrifikasi Esemka Digdaya bersama Pindad tak lain merupakan proyek kerja sama yang saat ini tak lagi diteruskan.

Tes Drive Esemka Bima 1.3 Tes Drive Esemka Bima 1.3

"Kita bereksperimen soal kendaraan listrik, waktu itu dengan Pindad kita coba kembangkan double cabin konvensional dijadikan tenaga listrik. Itu kita lakukan sudah lama, sebelum ramai-ramai kendaraan listrik saat ini," ujar Edyy kepada Kompas.com saat peresmian pabrik di Boyolali.

Baca juga: Banyak yang Tertarik, BUMDes Boyolali Siap Pasarkan Esemka Bima

Eddy menjelaskan proyek pengembangan bersama Pindad saat itu mengkonversi mesin diesel Esemka Digdaya menjadi tenaga listrik. Unit yang digunakan merupakan prototipe yang diproduksi sendiri oleh Esemka, bukan didatangkan dari luar negeri.

Esemka Digdaya EV, hasil pengembangan pikap Solo Manufaktur Kreasi bersama PindadPT SOLO MANUFAKTUR KREASI/ESEMKA Esemka Digdaya EV, hasil pengembangan pikap Solo Manufaktur Kreasi bersama Pindad

Menariknya lagi, Eddy memaparkan Digdaya EV hasil kolaborasi dengan Pindad dikembangkan tidak menggunakan baterai lithium sebagai sebagai penyimpanan daya, melainkan baterai biasa.

"Yang bisa diinfokan dari eksperimen waktu itu kita kembangan tidak gunakan baterai lithium, tapi baterai biasa yang ada di pasaran. Jadi memang benar kita pernah kembangkan, bahkan Pindad juga sudah memberikan pernyataan waktu itu," kata Eddy.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau