Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Jawaban Esemka Soal Mobil Listrik

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah mulai serius menggarap industri kendaraan listrik di Tanah Air. Hal ini terlihat dengan ragam regulasi yang disiapkan, pembentukan konsorsium BUMN, sampai roadmap elektrifikasi.

Menariknya, Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Hammam Riza, dalam RDP dengan Komisi VII DPR RI juga menyampaikan bila pemerintah harus memprioritaskan pengembangan kendaraan listrik melalui prinsipal lokal dalam RDP dengan Komisi VII DPR RI.

Kondisi ini seakan menjadi lampu hijau untuk para produsen otomotif lokal, salah satunya PT Solo Manufaktur Kreasi selaku pemegang merek Esemka.

Lantas, apakah gaung elektrifikasi ikut disambut oleh pabrikan asal Boyolali, Jawa Tengah tersebut ?

Apalagi mengingat jauh sebelum isu elektirifkasi, Esemka sudah lebih dulu melakukan riset pengembangan electric vehicle (EV) bersama-sama PT Pindad (Persero).

Menjawab hal ini, Humas PT Solo Manufaktur Kreasi Sabar Boedhi, rupanya tak ingin terlalu banyak berkomentar. Namun dia menjelaskan bila memang Esemka sebelumnya sudah melakukan riset elektrifikasi.

"Dulu sudah pernah dengan Pindad menggarap (EV) Esemka Digdaya, unit prototipenya sudah ada. Tapi apakah dengan Pindad itu bisa terus atau tidak, bisa iya bisa juga tidak, karena kami tidak tahu ke depannya nanti," ucap Sabar saat dihubungi Kompas.com, Rabu (3/2/2021).

Menurut Sabar, mobil listrik atau pengembangannya sejauh ini masih mengalami kendala yang sama, yakni terkait mahalnya baterai yang secara otomatis membuat harga mobil listrik terkerek.

Apalagi mengingat unit yang diriset Esemka bersama Pindad adalah mobil niaga kabin ganda. Artinya secara harga normalnya memang sudah lebih mahal dibandingkan mobil penumpang biasa atau pikap ringan lainnya.

Sebelumnya, ketika Kompas.com berbincang dengan Presiden Direktur PT Solo Manufaktur Kreasi Eddy Wirajaya, sempat menyampaikan bila pengembangan elektrifikasi Esemka Digdaya bersama Pindad tak lain merupakan proyek kerja sama yang saat ini tak lagi diteruskan.

"Kita bereksperimen soal kendaraan listrik, waktu itu dengan Pindad kita coba kembangkan double cabin konvensional dijadikan tenaga listrik. Itu kita lakukan sudah lama, sebelum ramai-ramai kendaraan listrik saat ini," ujar Edyy kepada Kompas.com saat peresmian pabrik di Boyolali.

Eddy menjelaskan proyek pengembangan bersama Pindad saat itu mengkonversi mesin diesel Esemka Digdaya menjadi tenaga listrik. Unit yang digunakan merupakan prototipe yang diproduksi sendiri oleh Esemka, bukan didatangkan dari luar negeri.

Menariknya lagi, Eddy memaparkan Digdaya EV hasil kolaborasi dengan Pindad dikembangkan tidak menggunakan baterai lithium sebagai sebagai penyimpanan daya, melainkan baterai biasa.

"Yang bisa diinfokan dari eksperimen waktu itu kita kembangan tidak gunakan baterai lithium, tapi baterai biasa yang ada di pasaran. Jadi memang benar kita pernah kembangkan, bahkan Pindad juga sudah memberikan pernyataan waktu itu," kata Eddy.

https://otomotif.kompas.com/read/2021/02/03/141100315/jawaban-esemka-soal-mobil-listrik

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke