Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 28/01/2021, 11:21 WIB
Donny Dwisatryo Priyantoro,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Saat membeli sepeda motor bekas, setiap orang tentu ingin mencari yang kondisinya masih baik. Banyak yang berpendapat bahwa motor yang kondisinya baik itu yang kilometernya masih rendah.

Namun, anggapan tersebut tidak bisa menjadi jaminan. Bisa saja odometer yang mencatat jarak tempuh motor sudah diakali oleh si penjual.

Baca juga: Punya Uang Rp 2 Jutaan Ingin Beli Motor Bekas, Ini Pilihannya

“Sebab, saat ini sudah bertebaran jasa untuk setel ulang speedometer, baik yang manual atau digital,” ujar Darwin Danubrata, dari diler motor bekas Songsi Motor di Jagakarsa, Jakarta Selatan, kepada Kompas.com, beberapa waktu lalu.

Ilustrasi motor sport 250 cc di diler motor bekasGridOto.com Ilustrasi motor sport 250 cc di diler motor bekas

Meski demikian, Darwin mengatakan, besaran kilometer penting. Sebab, akan berpengaruh pada harga jual.

“Lihat kilometernya sudah banyak atau belum. Harganya akan berpengaruh. Misalkan, ada motor yang kondisi masih bagus, kilometer rendah, hargannya bisa lima persen lebih mahal dibandingkan dengan kondisi yang masih bagus tapi sudah sering jalan. Tergantung juga dengan kondisi motornya," kata Darwin.

Yosia Hermanto, dari diler motor bekas Talenta Motor di Jakarta Barat, menambahkan, selain harga, besaran kilometer juga akan berpengaruh terhadap mesin.

Baca juga: Ini Deretan Mobil dan Motor Bekas Paling Dicari Tahun 2020

Logikanya, semakin kecil angka kilometer semakin baik mesin. Sebaliknya, makin besar kilometernya, maka mesin rawan keausan. Meskipun, hal tersebut tidak bisa dijadikan patokan atau jaminan.

"Beli motor bekas sebaiknya lebih perhatikan mesin, karena bodi masih bisa dibeli. Spare part masih ada, apalagi kalau motor baru. Tapi kalau mesin susah nantinya," ujar Darwin.

Deretan motor bekas yang dijual di diler mokas Tria Motor, Cilodong, Depok, Rabu (31/1/2018).Kompas.com/Alsadad Rudi Deretan motor bekas yang dijual di diler mokas Tria Motor, Cilodong, Depok, Rabu (31/1/2018).

Yosia menyarankan, saat membeli motor bekas, jangan hanya dilihat dan didengarkan saja mesinnya. Tapi, perlu juga untuk dicoba langsung atau dites jalan. Apalagi jika tujuan membeli motor itu untuk digunakan sehari-hari, maka harus melakukan tes jalan.

“Wajib tes jalan. Kalau kita ajak jalan dan ada bunyi yang di luar toleransi, dari mesin kasar suaranya pasti ketahuan. Tapi itu juga main feeling juga, seperti waktu digas terasa tidak enak dan lain-lain,” kata Yosia.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com