JAKARTA, KOMPAS.com - Kecelakaan mobil terbakar bisa menimpa siapa dan kapan saja.
Banyak hal yang bisa menjadi penyebab terjadinya insiden ini, mulai dari terjadinya korsleting atau arus pendek, hingga kerusakan pada komponen lainnya.
Munculnya asap atau pun api dari bagian mesin, sering kali membuat pengemudi langsung panik hingga tidak bisa berpikir jernih untuk melakukan penyelamatan.
Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) Sony Susmana mengatakan, saat mengalami kejadian mobil terbakar yang pertama perlu dilakukan adalah mengontrol emosi.
Baca juga: Bisa atau Tidak SIM Gantikan KTP Saat Bayar Pajak Kendaraan?
“Sering kali pengemudi langsung panik ketika mobilnya terbakar, sebaiknya tetap tenang dan mengontrol emosi,” ujar Sony kepada Kompas.com, Senin (18/1/2021).
Sebelum api membesar, Sony menyarankan, agar mobil yang terbakar atau mengeluarkan asap segera dipinggirkan atau di bawah ke tempat yang lebih aman dan jauh dari keramaian.
“Setelah itu, segera melakukan evakuasi penumpang. Ambil alat pemadam api ringan (APAR) yang tersedia dan semprotkan ke sumbernya (biasanya api di ruang mesin),” katanya.
Untuk penyemprotan sebaiknya dari kolong mobil, karena api timbul oleh oksigen, pemantik atau pun bahan bakar maka hilangkanlah salah satunya.
Baca juga: Ini Alasan Kenapa KTP Jadi Syarat Wajib Saat Bayar Pajak Kendaraan
“Tapi jika kobaran api sudah membesar butuh tim pemadam kebakaran yang memiliki peralatan lebih memadai,” tuturnya.
Sony mengatakan, APAR yang ada di dalam mobil hanya untuk menangani kebakaran yang sifatnya masih terkendali atau belum membesar.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.