Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jangan Gengsi, Kalau Sudah Lelah Mengemudi Wajib Istirahat

Kompas.com - 05/01/2021, 11:22 WIB
Muhammad Fathan Radityasani,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Mengemudikan mobil di jalan tol kadang menjadi kegiatan yang membosankan. Kontur jalan tol yang minim belokan tajam dan hanya lurus saja, membuat mengemudi merasa monoton.

Kondisi yang konstan, kadang saat pengemudi kelelahan, tapi malas untuk beristirahat dan ingin cepat sampai tujuan. Salah satu cara yang biasa dilakukan untuk menghilangkan kantuk saat mengemudi yaitu menancap gas atau mengebut.

Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia Sony Susmana mengatakan, menaikkan adrenalin di saat tubuh lelah atau berada di batas kemampuan manusia adalah cara penyelesaian yang salah.

Baca juga: Video Viral Razia Knalpot Bising, Langsung Dirusak di Tempat

Mobil Gran Max AD 8970 AL ringsek akibat kecelakaan di jalan tol Bawen-Salatiga.KOMPAS.com/IST Mobil Gran Max AD 8970 AL ringsek akibat kecelakaan di jalan tol Bawen-Salatiga.

“Obat ngantuk hanya satu, istirahat atau tidur. Kemampuan tubuh manusia juga ada batasnya, kalau dipaksakan, risikonya tinggi,” kata Sony kepada Kompas.com, Senin (4/1/2021).

Menyiasati ngantuk dengan cara mengebut hanya menyegarkan tubuh untuk sementara. Padahal jika tetap ngebut di saat mengantuk, bahayanya malah semakin besar, bisa fatal.

“Artinya pengemudi berisiko hilang kesadaran saat berkecepatan, pasti fatal akibatnya. Manusia punya batas kemampuan yang enggak boleh dilawan dengan cara apapun kecuali istirahat,” ucap Sony.

Baca juga: Kijang Innova Tabrak Pagar Pembatas, Airbag Kenapa Tidak Mengembang?

Sony mengatakan, biasanya pria yang memiliki gengsi tinggi, enggan beristirahat saat sudah lelah mengemudi. Mereka tidak paham ada risiko yang mengancam saat mengemudi dengan kondisi lelah dan mengantuk.

“Mereka enggak sadar, betapa pentingnya badan beristirahat. Terutama laki-laki yang mengandalkan kopi atau suplemen biar segar. Oleh karena itu fatalitas kecelakaan jadi semakin tinggi,” ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau