Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Strategi Mengurai Budaya Macet di Jalur Puncak

Kompas.com - 31/12/2020, 08:12 WIB
Dio Dananjaya,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) tengah menggodok rencana untuk menyelesaikan masalah kemacetan yang kerap terjadi di kawasan Puncak, Bogor, pada setiap akhir pekan atau cuti bersama seperti sekarang.

Kepala BPTJ Polana B Pramesti, mengatakan, pihaknya punya rencana jangka pendek, menengah, dan panjang untuk mengatasi permasalahan tersebut, khususnya dari aspek transportasi.

“Jangka pendeknya yang akan dilakukan segera adalah menyediakan subsidi buy the service (BTS),” ujar Polana, dalam webinar (29/12/2020).

Baca juga: Harga Hatchback Tahun Muda, Yaris Rp 140 Jutaan, Jazz Rp 160 Jutaan

“Tentunya dengan adanya layanan bus ke wilayah puncak, maka butuh fasilitas pendukung, misal halte, park and ride, atau jembatan penyeberangan untuk orang berpindah dari arah satu ke arah yang lain, dan tentu meningkatkan kinerja lalu lintas,” katanya.

Untuk jangka menengah, BPTJ akan melanjutkan program BTS apabila kinerjanya positif. Selain itu, untuk menunjang program tersebut, jalur alternatif hingga fasilitas transit-oriented development (TOD) juga akan dibangun.

“Kita perlu membangun suatu fasilitas di mana masyarakat nyaman untuk beralih moda,” ucap Polana.

Baca juga: Harga SUV Murah Bekas, Rush Tahun Muda Cuma Rp 150 Jutaan

Adapun untuk rencana jangka panjang, BPTJ akan membangun transportasi umum berbasis rel.

Rencananya fasilitas kereta gantung akan dibangun sepanjang 18 km dari Gadog sampai Puncak Pas. Untuk stasiunnya, akan dibuat terhubung dengan kawasan-kawasan wisata di Puncak.

“Jangka panjang tentunya lanjutan program BTS, park and ride, dan yang terakhir barang kali penting jadi program Pemda, yaitu pembangunan transportasi umum berbasis rel," kata Polana.

"Nanti akan kita kaji apa sih yang tepat transportasi berbasis rel yang digunakan di Kabupaten Bogor,” tuturnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Komentar
puncuk harus di tutup


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
China Minta AS Cabut Perintah Terkait Minyak Asal Venezuela
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau