JAKARTA, KOMPAS.com - Belakangan ini kecelakaan yang terjadi baik di ruas jalan raya maupun jalan bebas hambatan (jalan Tol), kerap di dominasi oleh kendaraan besar seperti bus atau truk.
Penyebabnya beragam, bisa karena rem yang blong atau pengendara lain yang tidak sabar dan segera ingin menyalip truk yang berjalan pelan.
Training Director Safety Defensive Consultant Sony Susmana mengatakan, ketika berkendara di jalan tol kendaraan besar sebenarnya sudah disediakan lajurnya sendiri yaitu di lajur satu.
Baca juga: Tergerus Skutik, Ini 4 Motor Bebek yang Meluncur Sepanjang 2020
“Mobil besar hanya boleh dilajur dua pada saat menyusul, kemudian kembali lagi ke jalur satu. Namun faktanya banyak pengemudi mobil besar yang bandel, mereka menggunakan lajur dua atau bahkan lajur tiga,” ujar Sony saat dihubungi Kompas.com belum lama ini.
Sony melanjutkan, semakin besar postur kendaraan, maka akan semakin luas pula blind spotnya. Jadi, sebaiknya menghindari dan tidak terlalu dekat dengan kendaraan jenis bus atau truk.
“Selain blind spot, banyak faktor yang bisa membuat kendaraan besar ini melakukan kesalahan seperti kendaraannya yang kurang terawat, ataupun pengemudinya yang sudah lelah,” katanya.
Menurut Sony kendaraan kecil akan lebih aman jika berada di belakang kendaraan besar. Sebab ditakutkan ketika ada kejadian rem blong atau kendaraan slip, mobil kecil akan dijadikan bemper untuk berhenti. Namun, kalau ditanjakan lebih baik mobil kecil berada di depan kendaraan besar.
Baca juga: Ban Mobil Juga Butuh Istirahat, Mitos Atau Fakta?
Hal serupa juga diungkapkan oleh Jusri Pulubuhu selaku Training Director Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC), menurutnya sebagai pengendara harus selalu mendeteksi bahaya yang ada disekeliling baik didepan kendaraan maupun dibelakang.
“Ketika berinteraksi dengan kendaraan lebih besar sebaiknya menghindar. Menghindar itu bisa melaju atau membiarkan kendaraan besar tersebut melewati kita, sebab kendaraan besar memiliki kemampuan yang berbeda dalam masalah pengereman,” ujar Jusri.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.