Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ban Mobil Juga Butuh Istirahat, Mitos Atau Fakta?

Kompas.com - 24/12/2020, 14:01 WIB
Ari Purnomo,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Berkendara jarak jauh menggunakan mobil pribadi di akhir tahun memang menjadi pilihan bagi banyak orang di tengah pandemi Covid-19 ini.

Tetapi, sebelum melakukan perjalanan dengan jarak mencapai puluhan atau bahkan ratusan kilometer sebaiknya kondisi mobil juga dipastikan kelayakannya terlebih dahulu.

Mulai dari kondisi mesin, kelistrikan, sistem pengereman, bagian kaki-kaki, termasuk juga kondisi ban.

Pada bagian yang langsung bersentuhan dengan aspal ini harus dipastikan kondisinya masih bagus atau tidak gundul serta tekanan ban yang ideal.

Baca juga: Mengapa STNK Kendaraan yang Sudah Dijual Perlu Diblokir?

Hal ini untuk menghindari terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan, seperti mengalami aquaplaning atau pun pecah ban.

Ilustrasi pecah ban: Kecelakaan tunggal di Tol Jagorawi, Minggu (15/9/2019), karena mobil mengalami pecah ban.Shutterstock Ilustrasi pecah ban: Kecelakaan tunggal di Tol Jagorawi, Minggu (15/9/2019), karena mobil mengalami pecah ban.

Untuk menjaga agar kondisi ban tetap terjaga, ada yang percaya bahwa ban juga perlu beristirahat ketika digunakan untuk menempuh perjalanan jauh.

Benarkah, ban juga perlu diistirahatkan? Menanggapi hal itu, On Vehicle Test PT Gajah Tunggal Tbk Zulpata Zainal mengatakan, ketika melakukan perjalanan jauh ban tidak membutuhkan waktu untuk istirahat.

“Untuk mobil penumpang, ban Sebenarnya tidak perlu diistirahatkan mengikuti istirahatnya pengemudi. Saat test drum di laboratorium ban juga tidak ada istirahatnya,” ujar Zulpata kepada Kompas.com beberapa waktu lalu.

Baca juga: Begini Cara Mudah Blokir STNK Tanpa Harus ke Samsat

Kata Zulpata, selama dilakukan tes drum bahkan ban terus diputar selama 3-4 hari. Dan selama pengetesan tersebut kondisi ban juga masih cukup bagus dan tidak mengalami kendala berarti.

“Saat tes itu ban running terus 3-4 hari berturut juga tidak ada masalah, yang masalah justru kekuatan dari pengemudinya,” ucapnya.

Meski begitu, menurutnya, jika memang pemilik menghendaki agar ban diistirahatkan sesuai dengan istirahatnya penumpang juga tidak masalah. Meskipun, sejatinya ban masih dalam kondisi yang cukup bagus.

Balancing roda perlu dilakukan rutin tiap 10.000 Km atau setiap merotasi ban mobil.KOMPAS.com/Dio Balancing roda perlu dilakukan rutin tiap 10.000 Km atau setiap merotasi ban mobil.

“Kalau mau ikut istirahat sesuai istirahat pengemudi ya tidak masalah, setiap 3-4 jam istirahat 20-30 menitan, ban kendaraan itu dibuat dengan kuat,” tuturnya.

Untuk menjaga agar kondisi ban tetap terjaga, Zulpata menyarankan, agar pemilik kendaraan rutin melakukan perawatan.

Baca juga: Blokir STNK yang Mati 2 Tahun Segera Diberlakukan

Perawatan yang paling sederhana yang bisa dilakukan yakni dengan menjaga tekanan udaranya agar sesuai dengan rekomendasi dari pabrikan.

“Asal perawatannya mumpuni, terutama tekanan udara ban dan bobot yang dipikul harus disesuaikan dengan rekomendasi pabrikan mobil,” ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau