JAKARTA, KOMPAS.com - Penjualan mobil bekas diprediksi akan mengalami peningkatan signifikan pada tahun depan seiring perubahan pola aktivitas masyarakat di tengah pandemi virus corona alias Covid-19.
Hendra Noor Saleh, pengamat otomotif sekaligus Presiden Direktur Dyandra Promosindo mengatakan setidaknya ada beberapa aspek yang mempengaruhi hal tersebut seperti kemajuan pemanfaatan media digital.
"Lalu faktor lainnya ialah, stimulus ekonomi, ketakutan menggunakan transportasi publik (berkaitan dengan protokol kesehatan), sampai hadirnya beragam program menarik," kata dia dalam suatu webinar, Selasa (15/12/2020).
Baca juga: Penjualan Mobil Bekas Mulai Meningkat
Lebih lanjut, kenaikan permintaan mobil bekas itu juga didorong oleh tren penggunaan kendaraan pribadi untuk menjalankan usaha mulai dari menjual buah-buahan dan sayuran, sampai kopi serta makanan ringan
"Kalau sebelum pandemi, mereka usaha harus dijalankan dari bangunan fisik. Kini masyarakat Indonesia justru melakukan inovasi dan melihat mobil tak hanya bisa dijadikan alat transportasi tapi juga 'kendaraan' untuk memulai usaha," ujar Co-Founder Carro Aditya Lesmana.
"Ya, memilih mobil bekas untuk memulai usaha jadi opsi tepat karena harganya sendiri sudah di bawah mobil baru. Sehingga, masyarakat bisa menikmati manfaat yang sama dengan mengeluarkan biaya lebih sedikit," tambah Kohen.
Baca juga: Gaikindo Pasang Target Penjualan 750.000 Unit pada 2021
Apalagi, berdasarkan data penjualan mobil pada kuartal III/2020 sebanyak 80 persen transaksi berasal dari mobil bekas. Ini dikarenakan mobil bekas mampu berpindah tangan lebih dari satu kali dalam setahun.
"Menanggapi tren ini kami akan terus berinovasi dan menempatkan teknologi sebagai yang terdepan melalui peluncuran perangkat lock dan unlock jarak jauh untuk semua mobil dan menguji coba aplikasi yang revolusioner," papar Aditya.
"Meski berbisnis di tengah pandemi memang memiliki tantangannya tersendiri, kami percaya bahwa pada tahun 2021 penjualan mobil bekas akan kembali meningkat. Kini, sudah mulai jauh membaik dari awal pandemi," lanjutnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.