JAKARTA, KOMPAS.com - Selama ini tidak sedikit konsumen mobil bekas masih berpatokan pada angka pada odometer di panel dashboard.
Ada yang percaya bahwa sedikit banyaknya angka yang tertera pada indikator penunjuk jarak tempuh kendaraan itu ada korelasinya dengan kondisi kendaraan, terutama mesinnya.
Semakin sedikit angka terbaca di odometer maka kondisi kendaraan secara keseluruhan akan semakin bagus.
Hal inilah yang kemudian membuat mobil seken dengan angka odometer lebih rendah harga jualnya lebih mahal dibandingkan mobil dengan jarak tempuh yang lebih jauh.
Baca juga: Ini 14 Provinsi yang Bebaskan Denda Pajak Kendaraan Jelang Akhir 2020
Peluang ini kemudian mendorong oknum penjual mobil setengah pakai melakukan praktik curang dengan cara memanipulasi angka pada odometer kendaraan yang akan dijualnya.
Dengan begitu maka keuntungan yang akan didapatkannya akan jauh lebih banyak dibandingkan dengan kondisi apa adanya atau belum diakali.
Untuk mobil-mobil keluaran lama yang masih mengadopsi odometer manual, manipulasi bisa dilakukan dengan cara memutar paksa menggunakan alat khusus atau obeng.
Tetapi bagaimana dengan teknologi odometer yang sudah digital, apakah justru lebih mudah untuk dimanipulasi?
Presiden Direktur Mobil88 Halomoan Fischer mengatakan, odometer digital tidak luput dari kemungkinan dimanipulasi oleh oknum pedagang mobil.
Baca juga: Ingat, Penghapusan Denda Bukan Berarti Bebas Pajak Kendaraan
Menurutnya, mobil bekas dengan odometer digital lebih mudah diakali agar angkanya menjadi sedikit dibandingkan sebelumnya.
“Lebih mudah mengakali odometer digital, jasa untuk mengubahnya hanya butuh modal Rp 250.000,” kata Fischer kepada Kompas.com beberapa waktu lalu.
Proses memanipulasi angka pada odometer digital pun tidak terlalu memakan waktu lama, karena tinggal menggunakan software dan mengganti angka sesuai dengan keinginan penjual.
“Manipulasi odometer digital tinggal colok saja ke OBD (On Board Diagnostic). Sudah ada software-nya, tinggal pilih nomornya,” tuturnya.
Dengan cara tersebut, oknum pedagang bisa mendapatkan keuntungan yang lebih banyak hingga jutaan rupiah.
Untuk memastikan kondisi kendaraan yang akan dibelinya, Pemilik Jordy Mobil di MGK Kemayoran Andri menyarankan, agar konsumen menggunakan jasa dari pihak ketiga untuk melakukan pengecekan.
Baca juga: Bayar Pajak Kendaraan Tanpa Harus ke Samsat, Begini Caranya
Dengan begitu, maka kondisi mobil bisa diketahui lebih detail mengenai sejarah perawatan dan kondisi sebenarnya.
“Saat ini odometer digital memang sangat mudah untuk diakali, sebaiknya masyarakat memakai jasa pihak ketiga sepert otospector agar tidak alami kerugian di kemudian hari,” ucap Andi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.