Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Taksi Listrik Blue Bird Batal Ditambah karena Pandemi

Kompas.com - 13/12/2020, 09:02 WIB
Dio Dananjaya,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Sejak diperkenalkan pada 2019, taksi listrik terus diminati hingga kini. PT Blue Bird Tbk yang menjadi pelopor penyedia taksi listrik di Tanah Air pun telah berencana menambah armadanya.

Untuk diketahui saat diperkenalkan pada April 2019, Blue Bird memiliki 30 unit taksi listrik. Jumlah ini rencananya bakal ditambah hingga 200 unit pada 2020.

Perusahaan bahkan sempat berencana untuk menghadirkan sekitar 2.000 unit armada taksi listrik sampai 2025 mendatang.

Baca juga: Mengenal Bus dengan Bodi Irizar yang Jarang Beredar di Indonesia

Taksi BlueBird.dok.Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Taksi BlueBird.

Meski begitu, pandemi Covid-19 yang terjadi di Indonesia membuat Blue Bird batal menambah kendaraan ramah lingkungan itu ke jajaran armadanya.

Eko Yuliantoro, Direktur Independen Blue Bird, mengatakan, situasi pandemi membuat perusahaan batal merealisasikan rencana tersebut.

“Memang perusahaan merencanakan ada penambahan pada tahun ini,” ujar Eko, dalam konferensi virtual (10/12/2020).

Baca juga: Modal Rp 100 Jutaan ke Balai Lelang, Bisa Menawar Xpander atau CX-9

Pengemudi melakukan pengisian daya listrik pada armada taksi E-Bluebird di Mampang, Jakarta, Jumat (11/10/2019). Bluebird saat ini telah mengoperasikan armada taksi listriknya sebanyak 25 unit E-Bluebird dan 5 unit E-Silverbird. Pengoperasian ini merupakan upaya perusahaan untuk melakukan inovasi dengan merespons perkembangan teknologi kendaraan listrik sebagai armadanya.KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG Pengemudi melakukan pengisian daya listrik pada armada taksi E-Bluebird di Mampang, Jakarta, Jumat (11/10/2019). Bluebird saat ini telah mengoperasikan armada taksi listriknya sebanyak 25 unit E-Bluebird dan 5 unit E-Silverbird. Pengoperasian ini merupakan upaya perusahaan untuk melakukan inovasi dengan merespons perkembangan teknologi kendaraan listrik sebagai armadanya.

“Namun tentu yang bagaimana diketahui situasi pandemi tidak memungkinkan merealisasikan rencana tersebut,” katanya.

Namun demikian, Eko berujar jika kondisi dan situasi sudah membaik, serta ketika kondisi perekonomian secara makro telah pulih, bukan tak mungkin rencana tersebut bisa terealisasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau