Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral Truk Drag Race, Sangat Berbahaya

Kompas.com - 07/12/2020, 18:24 WIB
Muhammad Fathan Radityasani,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Selain melakukan aksi oleng, baru ini tersebar video dua truk yang melakukan balap drag. Untuk lokasi kejadiannya masih belum jelas, namun diakhir video, dikatakan kalau truk ini dinamai Laskar Cabe Balap.

Kedua truk tersebut saling memacu kecepatannya di jalan raya yang lurus pada malam hari. Mereka menganggap truk sebagai mobil balap, padahal ada bahaya tersembunyi jika memacu truk tersebut dalam kecepatan tinggi.

Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI), Sony Susmana mengatakan, mengemudi kendaraan itu harus paham peruntukannya. Tidak semua kendaraan bisa dipakai untuk memacu kecepatan, semua disesuaikan dengan kebutuhannya.

Baca juga: Harga MPV Murah Stabil, Ada Diskon Puluhan Juta Jelang Tutup Tahun

Truk muatan cabai yang terguling di jalur pantura Brebes, Jawa Tengah, diangkat oleh mobil derek, Sabtu (9/11/2013).KOMPAS.COM/Ari Himawan Sarono Truk muatan cabai yang terguling di jalur pantura Brebes, Jawa Tengah, diangkat oleh mobil derek, Sabtu (9/11/2013).

Truk dalam kondisi standar didesain untuk angkutan barang, sehingga sasisnya kaku, bannya untuk angkutan dan kecepatannya maksimal 60 kpj. Dia (truk) tidak didesain untuk kebut-kebutan,” kata Sony kepada Kompas.com, Senin (7/12/2020).

Sony mengatakan, kalau memaksakan truk untuk ngebut memang bisa, tapi tidak memenuhi syarat. Truk yang berbodi tinggi memiliki karakter limbung, per yang keras saat tidak bermuatan yang menyebabkan mudah memantul atau bouncing.

“Ketika mengerem, truk juga butuh jarak berhenti yang panjang, sehingga cara mengemudinya harus dengan perlahan agar tetap terkontrol,” kata Sony.

Baca juga: Daftar Harga Mobil Murah di Akhir Tahun 2020

Selain itu, saat melakukan pengereman dengan keras atau hard braking, truk berpotensi untuk terguling karena tidak stabil. Selain itu fitur keselamatannya juga tidak mumpuni untuk digunakan balapan.

“Kalau ternyata selama ini kecelakaan dan berakibat fatal atau korban meninggal, ya karena kecepatannya melampaui yang dianjurkan,” ucap Sony.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau