Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mobil Terendam Banjir, Waspadai 3 Masalah Ini

Kompas.com - 05/12/2020, 17:42 WIB
Ari Purnomo,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Banjir melanda pada sejumlah kecamatan yang ada di Medan, Sumatera Utara, Jumat (4/12/2020).

Tingginya air yang masuk ke wilayah pemukiman warga membuat ratusan rumah dan mobil terendam.

Tidak hanya itu, kuatnya arus banjir membuat mobil terbawa hingga ada yang sampai tersangkut di pagar rumah warga.

Kondisi ini tentunya memuat para pemilik mobil harus melakukan pembersihan ekstra atau pun perbaikan terhadap komponen yang rusak akibat terendam banjir.

Baca juga: Cerita Awal Mula Tujuh Konsumen Gugat DFSK Rp 9 Miliar

Ketika mobil terendam banjir, setidaknya ada tiga potensi masalah yang bakal terjadi pada mobil tersebut.

CEO & Founder XTO Car Care Christopher Sebastian mengatakan, ketika mobil terendam banjir akan mengalami sejumlah permasalahan. Mulai dari bau yang tidak sedap di dalam kabin hingga kerusakan pada bagian komponennya.

Mobil yang habis terendam banjir akan menimbulkan bau tak sedap di dalam interior, kemudian juga komponen hingga potensi karat,” kata Christopher kepada Kompas.com, Sabtu (5/12/2020).

Berikut potensi permasalahan pada mobil usai terendam banjir

Kondisi interior mobil yang baru habis terendam banjir.Mivecblog.com Kondisi interior mobil yang baru habis terendam banjir.

1. Kabin berbau tidak sedap

Air banjir yang merendam mobil tidak hanya meninggalkan bekas kotoran di dalam kabin, tetapi juga akan menyebabkan bau yang tidak sedap.

Baca juga: Ini 14 Provinsi yang Bebaskan Denda Pajak Kendaraan Jelang Akhir 2020

Bau ini disebabkan karena air yang merendam mobil akan membekas hingga dikeringkan atau ditangani secara benar. Sehingga, bau yang disebabkan oleh banjir bisa hilang.

“Setelah terendam banjir, interior mobil akan bau seperti bau apak, ini karena bagian yang masih basah seperti karpet belum dibersihkan secara tuntas pada saat membersihkan kabin,” ujarnya.

Perlu juga dilakukan car fogging agar bau tak sedap hilang dan membunuh kuman, bakteri serta virus akibat dari air banjir yang masuk kedalam kabin.

Alat penghemat bahan bakar yang dipasang di dalam mesin mobilKOMPAS.com/Aprida Mega Nanda Alat penghemat bahan bakar yang dipasang di dalam mesin mobil

2. Kerusakan komponen

Selain menimbulkan bau tidak sedap, potensi kerusakan pada komponen terutama pada sistem elektrikal juga bisa terjadi.

Hal ini karena bagian kelistrikan pada mobil sangat rentan jika terkena air, terlebih sampai terendam dalam waktu yang lama.

Baca juga: Bayar Pajak Kendaraan Tanpa Harus ke Samsat, Begini Caranya

Maka dari itu, Christopher mengatakan, sebaiknya pastikan semua fungsi elektronik pada mobil dapat berjalan dengan baik.

“Seperti lampu, wiper, Air Conditioner (AC), dan komponen elektrik lainnya. Kemudian periksa lampu indikator Electric Power Steering (EPS) pada instrumen speedometer. Biasanya komponen EPS ini yang sering rusak saat mobil terkena banjir,” ucapnya.

Mobil-mobil taksi di Pool Bluebird Taksi Kramat Jati yang terendam akibat banjir, Rabu (1/1/2020)dokumentasi via media sosial twitter Mobil-mobil taksi di Pool Bluebird Taksi Kramat Jati yang terendam akibat banjir, Rabu (1/1/2020)

3. Berkarat

Ancaman lain yang perlu diwaspadai oleh pemilik mobil yang terendam banjir adalah munculnya karat pada bagian bodi maupun sasisnya.

Untuk itu, bagian eksterior juga perlu dilakukan pemeriksaan sehingga kondisinya tetap terjaga dan tidak ada korosi.

Baca juga: Ingat, Penghapusan Denda Bukan Berarti Bebas Pajak Kendaraan

“Selain itu, periksa endapan kotoran atau lumpur pada bagian mobil terutama pada bagian yang sulit dijangkau untuk dibersihkan. Seperti lubang kisi-kisi AC, bagian belakang dashboard, sudut-sudut panel, speaker, sela-sela jok mobil dan kisi-kisi radiator,” tuturnya.

Untuk memastikan kondisinya, Christopher menyarankan, agar pemilik membawa mobil ke bengkel resmi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau