Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rawan Kecelakaan, Wajib Pahami Area Blind Spot Saat Berkendara

Kompas.com - 01/12/2020, 11:22 WIB
Aprida Mega Nanda,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Titik buta atau blind spot yang menghalangi pandangan mata ketika berkendara juga disebabkan dari luar kendaraan. Posisinnya berada di sekeliling bodi mobil itu sendiri.

Dari faktor eksternal saat mobil berhenti, daerah blind spot itu hampir di seluruh bagian yang dekat dengan mobil. Sisi kiri, kanan, depan, dan belakang.

Baca juga: Mitos atau Fakta, Memanaskan Motor Depan Tembok Bikin Rusak Lampu?

Seperti contoh kejadian yang baru saja diunggah oleh akun instagram @dashcamindonesia. Dalam video berdurasi 27 detik itu, terlihat sebuah mobil MPV yang tidak sengaja menabrak anak kecil di sebuah SPBU.

Hal ini bisa terjadi lantaran anak tersebut berdiri tepat di area blind spot pengemudi. Sehingga pengemudi mobil tidak bisa melihat keberadaannya dari dalam kendaraan.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Dashcam Indonesia (@dashcamindonesia)

Terkait kejadian ini, Founder Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) Jusri Pulubuhu mengatakan, ketika sedang macet atau dalam posisi berhenti dan hendak berjalan, pada bagian depan mobil, khususnya yang memiliki kap mesin pasti akan sulit melihat bagian bawah. Begitu juga di samping dan belakang.

Sedangkan ketika berkendara, titik buta juga bisa terjadi dari beragam faktor, baik dari luar maupun dari dalam. Untuk faktor dari dalam mengenai bentuk dan desain pilar A, ditambah ketika membawa barang berlebih di bagasi yang bisa menutupi daya pandang ke bagian belakang.

Baca juga: Warna Honda CT125 dan Cross Cub 110 Model 2021

“Untuk faktor dari luar bisa terjadi karena beragam hal. Mulai dari jarak pandang yang terhalang kendaraan yang lebih besar, faktor cuaca seperti hujan lebat dan kabut, sampai faktor lingkungan yang kita lewati,” ucap Jusri belum lama ini kepada Kompas.com.

Pada kasus blind spot disebuah mobil juga linear dengan dimensi dan bentuk mobil yang dikendarai. Intinya desain dan jenis mobil berdampak pada besar kecilnya area titik buta saat berkendara.

Titik buta atau blind spot saat berkendara.hyundaimobil.co.id Titik buta atau blind spot saat berkendara.

 

Blind spot atau no zone berhubungan erat dengan dimensi mobil, di sini masalahnya adalah ukuran. Semakin besar dan tinggi kendaraan makin besar pula area blind spot-nya,” kata Jusri.

Sementara itu, Training Director The Real Driving Center (RDC) Marcell Kurniawan menambahkan, ada beberapa cara yang bisa dilakukan seorang pengendara untuk meminimalisir titik buta pada kendarannya.

Baca juga: SIM Hilang Tak Perlu Bikin Baru Lagi, Ini Syaratnya

“Pertama, pengemudi bisa maksimalkan area pandang pada spion. Kemudian, pengendara juga bisa menambahkan peranti lain seperti blind spot mirror,” ucap Marcell.

Perangkat ini bisa meminimalisir area blind spot yang tidak terpantau oleh pengendara saat berkendra di jalan raya.

Ilustrasi pilar blind spotStanly/Otomania Ilustrasi pilar blind spot

Selanjutnya, untuk mencegah blind spot bisa juga dengan mencondongkan badan sebelum berbelok.

“Codongkan badan ke kiri saat akan berbelok ke kanan, ini untuk meminimalisir blind spot dari pilar A kendaraan sebelah kanan,” ucap Marcell.

Dengan menerapkan beberapa langkah tersebut maka area blind spot saat mengendarai kendaraan pribadi juga bisa diminimalisir.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau