Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mitos atau Fakta, Memanaskan Motor Depan Tembok Bikin Rusak Lampu?

Kompas.com - 30/11/2020, 19:41 WIB
Aprida Mega Nanda,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Salah satu kebiasaan yang kerap dilakukan oleh pemilk sepeda motor adalah “memanaskan” sebelum bepergian. Ini dilakukan agar oli bisa bekerja melumasi semua komponen yang berada di dalam mesin.

Meski demikian, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan selama memanaskan kendaraan. Salah satunya terkait tempat.

Kepala Bengkel Honda Bintang Motor Cinere Ribut Wahyudi menyarankan, agar tidak memanaskan motor dengan jarak yang terlalu dekat dengan tembok.

Baca juga: Jangan Sembarangan Pilih Ban untuk Mobil Keluarga

Khususnya bagi motor kekinian yakni lampu utamanya otomatis menyala jika mesin dinyalakan. Sebab, hal dapat merusak atau membuat bagian mika pada lampu depan meleleh akibat terlalu panas.

Yamaha Lexi 125 menggunakan lampu depan LED.Febri Ardani/KompasOtomotif Yamaha Lexi 125 menggunakan lampu depan LED.

“Bila terlalu dekat tembok, tingkat panasnya akan memantul ke reflektor lampu itu sendiri. Lama kelamaan bisa mengakibatkan reflektor meleleh, hingga bohlam putus,” ujar Ribut saat dihubungi Kompas.com, Minggu (30/11/2020).

Kemudian, memanaskan motor juga jangan terlalu lama. Cukup sekitar 3 sampai 5 menit. Mesin motor modern tidak perlu dipanaskan terlalu lama karena pada dasarnya komponen motor sudah siap bekerja ketika mesin dihidupkan.

Baca juga: 3 Jurus Utama Agar Aman Saat Road Trip

Kepala Bengkel Astra Center Jakarta Rendra Kusuma menambahkan, memanaskan motor sebaiknya jangan dilakukan di dalam ruangan. Sebab, gas buang kendaraan mengandung berbagai kandungan berbahaya bagi tubuh.

“Hal itu di antaranya gas karbon monoksida (CO), karbondioksida (CO2), dan timbal. Selain itu, panas yang dihasilkan tidak terbuang ke udara dan akan mengumpul di dalam ruangan dan ini yang berbahaya bila terhirup manusia,” kata Rendra.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau