JAKARTA, KOMPAS.com – Mengendarai motor memang menjadi salah satu alternatif dalam bepergian. Naik motor dianggap lebih cepat sampai dan mudah mengurai jalan perkotaan yang macet.
Walaupun begitu, ketika mengendarai motor, ada saja kalanya mengantuk. Jika mengantuk saat mengendarai motor, tentunya sangat membahayakan, karena kesadarannya berkurang sehingga kewaspadaannya pun menurun.
Tentu saja dengan kewaspadaan yang menurun, bisa membuat pengendara mengalami kecelakaan. Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia Sony Susmana mengatakan, ada tiga faktor yang menyebabkan rasa kantuk saat mengendarai motor.
Baca juga: Desain Nissan Serena C27 yang Lebih Sporty dan Praktis
“Tiga faktornya yaitu panas, dehidrasi dan bosan. Paparan panas matahari langsung ke pengendaa membuat tubuh cepat lelah dan menjadi drop. Panas ini bisa disiasati dengan menggunakan jaket,” ucap Sony kepada Kompas.com, Minggu (29/11/2020).
Menggunakan jaket memang menahan paparan sinar matahari, namun menyebabkan masalah lain yaitu gejala dehidrasi. Sony mengatakan, gejala dehidrasi membuat lemah dan repon pengendara melambat.
“Terakhir yaitu bosan, salah satunya karena pergerakan dari pengendara yang terbatas dan melakukan solo riding atau berkendara sendirian,” kata Sony.
Baca juga: Sebelum Terlambat, Kenali Gejala Kampas Kopling Mobil Manual Aus
Sony menambahkan, kalau berboncengan, pengendara bisa tidak mengantuk karena ada teman ngobrol. Kemudian untuk mencegah kantuk saat mengendarai motor, bisa dilakukan dengan membatasi waktu berkendara.
“Berkendara itu maksimal satu sampai dua jam. Lalu gunakan jaket pelindung tubuh yang sesuai dengan kebutuhan serta iklim. Terakhir, atur posisi duduk serileks mungkin terutama untuk mata, tangan dan kaki,” ucapnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.