Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kejadian Truk Mundur Tidak Terkendali, Bisa Jadi Ini Penyebabnya

Kompas.com - 26/11/2020, 16:21 WIB
Muhammad Fathan Radityasani,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Terjadi lagi kejadian truk yang mundur tidak terkendali di daerah Jalur Pantura Batang, tepatnya di Penundan, Kecamatan Banyuputih, Kabupaten Batang.

Berdasarkan keterangan di akun Instagram warung jurnalis, truk penuh muatan tersebut tidak kuat menanjak dan mundur menabrak lampu penerangan jalan. Truk sebelumnya mundur sekitar 100 meter lalu sopir menabrakkan truknya ke pembatas jalan agar bisa berhenti.

Kejadian seperti ini tentunya sangat mengerikan. Apalagi truk membawa muatan yang berat, mundur tidak terkendali dan bisa mengenai kendaraan lain di belakangnya. Lalu apa yang bisa menyebabkan hal ini?

Baca juga: Alasan Juara Dunia Moto2, Enea Bastianini Tak Ikut VR46 Rider Academy

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Warung Jurnalis (@warung_jurnalis)

 

Deputy GM Product Division PT Hino Motors Sales Indonesia, Prasetyo Adi Yudho mengatakan, ada beberapa faktor yang bisa menyebabkan truk mundur tidak terkendali.

“Pertama beban kendaraan, jika overloading, membuat kapasitas rem tidak mampu menahan beban. Kedua, bisa dilihat apa mesin truk mati saat menanjak,” ucap Prasetyo kepada Kompas.com, Kamis (26/11/2020).

Prasetyo mengatakan, dilihat dari unitnya, truk tersebut masih menggunakan sistem rem air over hydraulic (AOH). Jadi apabila mesin mati, maka tidak ada udara yang dihasilkan, sehingga bila direm terus menerus, udara akan habis dan unit tidak bisa direm.

Baca juga: Nissan Terra Facelift Meluncur, Siap Tantang Fortuner dan Pajero Sport

“Ketiga yaitu bisa jadi karena minyak rem yang bocor, jadi tidak berfungsi. Keempat, rem parkir tidak berfungsi atau sopir tidak menarik rem parkir saat tidak sanggup menanjak,” kata Prasetyo.

Terakhir yaitu posisi transmisinya netral. Namun Prasetyo menjelaskan kalau faktor-faktor di atas hanya asumsi. Jadi bisa terjadi karena beberapa kondisi yang saling berhubungan bila terjadi hal seperti itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau