KOMPAS.com – Bagi para penggemar film balap liar macam The Fast and The Furious, Dominic Toretto bukanlah sosok yang asing. Selain karakternya yang pemberani, tokoh yang diperankan oleh Vin Diesel ini juga terkenal karena mobil-mobil muscle car yang ia kendarai.
Dilansir dari Screen Rant, Sabtu (15/2/2020), Dom—sapaan akrab Dominic—memang penggemar berat muscle car. Ia lebih menyukai mobil bertenaga kuda dibandingkan mobil balap. Kecintaannya ini dipengaruhi oleh almarhum sang ayah yang juga merupakan seorang pebalap liar saat masih hidup.
Tak heran, muscle car yang juga masuk kategori supercar, seperti Dodge Charger dan Dodge Challenger, kerap mejeng menemani Vin Diesel di hampir semua seri The Fast and The Furious yang ia bintangi.
Namun, salah satu yang sempat menarik perhatian adalah Dodge Charger. Di balik kegarangannya, mobil berwarna hitam tersebut ternyata hanyalah mobil bekas keluaran 1970 yang ia modifikasi sedemikian rupa.
Perubahan mobil bekas itu pun tak hanya Dom pusatkan pada mesin dan bodi, tapi juga ban. Karenanya, supercar tersebut terlihat tahan banting sekalipun sempat bertabrakan dengan truk.
Kalau merujuk film balap liar di atas, asal paham trik modifikasi, mobil bekas pun sebenarnya tak kalah kece dan tangguh dibandingkan mobil baru.
Mobil bekas memang punya pasar tersendiri. Bagi masyarakat umum, kendaraan ini kerap jadi opsi terbaik di tengah keterbatasan dana.
Terlebih, pasar mobil bekas sekarang sedang bagus akibat pandemi. Senior Manager Bursa Mobil Bekas WTC Mangga Dua Herjanto Kosasih mengatakan, dalam kurun Juni hingga Juli 2020, penjualan mobil bekas naik sebanyak 40 sampai 50 persen dari penjualan normal, yakni 2.000 unit per bulan.
Ia pun memperkirakan kondisi tersebut akan berlangsung hingga akhir tahun, sebagaimana tertulis dalam rilis yang diterima Kompas.com, Kamis (28/10/2020).
Adapun kenaikan tersebut didorong keinginan masyarakat untuk dapat bepergian dengan aman tanpa khawatir seperti saat menggunakan transportasi umum.
Nah, jika membeli mobil bekas merupakan pilihan Anda, ada beberapa hal yang mesti dilakukan untuk mempercantik tampilan kendaraan sehingga tak kalah menarik dengan mobil baru.
Salah satunya adalah inch up alias mengganti ban bawaan dengan ban berukuran lebih lebar dan velg berdiameter tinggi. Selain terlihat estetis, inch up juga memberikan kemampuan menikung yang lebih gesit dan pengereman yang lebih baik.
Namun sebelum melakukan inch up, Head of Corporate Communications and Public Relations PT Bridgestone Tire Indonesia Arko Kanadianto menyampaikan ada beberapa hal yang kudu diperhatikan.
“Faktor keamanan harus tetap diperhatikan saat melakukan inch up. Salah memilih ukuran ban akan berdampak pada keselamatan serta kenyamanan berkendara,” ujarnya lewat rilis yang sama.
Agar performa mobil bisa sekece ala film The Fast and The Furious, Arko pun membagikan beberapa tip dari Bridgestone saat hendak melakukan inch up ban.
1. Tinggi ban atau diameter total ban tidak berubah drastis.
Diameter total ban saat inch up disarankan hanya kurang lebih tiga persen dari diameter ban bawaan. Itu artinya, setiap kenaikan 1 inci velg mesti diikuti dengan penambahan 10 milimeter pada lebar penampang ban, tetapi nilai aspek rasio harus turun 5 hingga 10 persen.
Rumus tersebut dilakukan untuk menjaga akurasi spidometer saat kendaraan digunakan, menghindari risiko kerusakan ban karena bergesekan dengan badan kendaraan, dan membuat fungsi pengereman jadi lebih pakem.
2. Perhatikan indeks beban dan simbol kecepatan pada ban yang baru
Jika simbol kecepatan berbeda dengan ban bawaan, Anda harus menyesuaikan tekanan anginnya. Tekanan angin yang tidak sesuai dapat menyebabkan kerusakan ban, seperti aus yang tidak merata, ketidakstabilan saat berkendara, serta peningkatan panas ban yang lebih cepat.
Untuk indeks beban ban yang baru, pastikan memiliki minimal nilai yang sama dengan ban bawaan sehingga pembagian beban kendaraan tetap merata dan menghindari terjadinya overload.
3. Pastikan dinding ban tidak bersentuhan dengan badan dan kaki kendaraan
Hindari mengganti ban dengan lebar penampang besar, bahkan melebihi lebar badan kendaraan. Pasalnya, ban berisiko terlepas dari velg jika posisi dudukannya tidak sempurna. Terlebih saat melewati tikungan tajam atau berpindah jalur (lane change).
Guna menghindari risiko tersebut, pastikan dinding ban tidak bersentuhan dengan badan dan kaki kendaraan saat proses inch up.
Selain ketiga teknik dasar di atas, pemilihan produk ban juga tak boleh diabaikan agar proses inch up memberikan perubahan yang baik bagi kendaraan Anda, terutama untuk mobil berjenis low cost green car (LCGC), hatchback, dan sedan.
Salah satu produk ban yang bisa jadi pertimbangan, yakni Bridgestone Techno Sports. Dengan desain yang agresif, Bridgestone Techno Sports akan memberikan kesan sporty dan atraktif pada kendaraan Anda.
Desain agresif Bridgestone Techno Sports terlihat dari pola pitch variable block yang mampu mengurangi kebisingan saat berkendara dan lightning groove yang dapat meningkatkan tarikan sekaligus memberikan efek drainase saat melewati permukaan basah.
Sebagai penutup, Arko juga menyarankan untuk mengonsultasikan modifikasi inch up kepada Tire Sales Advisor bersertifikat Bridgestone guna memperoleh masukan mengenai aspek keamanan ban.
Tire Sales Advisor Bridgestone bisa ditemukan di lebih dari 300 outlet resminya di seluruh Indonesia yang meliputi Bridgestone One Stop Service (BOSS), Toko Model Bridgestone (TOMO) dan Bridgestone Truck and Tire Center (BTTC).