Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ban Truk atau Bus Bisa Divulkanisir Berulang Kali, tapi dengan Syarat!

Kompas.com - 12/10/2020, 10:02 WIB
Muhammad Fathan Radityasani,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Salah satu cara menghemat penggunaan ban pada kendaraan niaga seperti truk yaitu dengan cara vulkanisir. Vulkanisir yaitu penambahan telapak ban baru pada ban yang sudah botak.

Sesuai dengan PM Perhubungan Nomor PM 29 Tahun 2015, bus atau truk boleh memakai ban vulkanisir untuk bagian belakangnya saja. Selain itu, proses vulkanisir ini juga lebih murah dibanding dengan membeli ban baru.

Lalu, berapa kali proses vulkanisir bisa dilakukan pada satu ban?

Baca juga: Bocor, Harga Renault Triber Transmisi Otomatis Cuma Rp 170 Jutaan

bahan ban vulkanisirAlibaba bahan ban vulkanisir

Ketua Umum Asosiasi Ban Vulkanisir Indonesia (Abvindo) Emiel Purwana mengatakan, vulkanisir ban bisa dilakukan sampai dua kali, tetapi tidak semuanya bisa, ada syaratnya.

“Bagus tidaknya vulkanisir itu dimulai dari pemilihan casing, proses pengerjaan, dan pengecekan kualitasnya,” ucap Emiel pada sesi kuliah di akun grup Telegram Indonesia Truckers Club belum lama ini.

Casing artinya ban yang ingin digunakan untuk divulkanisir, kondisinya harus masih laik jalan. Masih laik di sini disebabkan peletakannya, misalnya kalau sering terjemur, akan mudah retak sehingga kondisinya kurang baik.

Baca juga: Bocor, Ini Rancangan Bodi Suites Class Adiputro

“Kalau pemilihan casing-nya bagus maka hasilnya cenderung baik, dengan asumsi proses pemasangannya benar,” ucap Emiel.

Emiel mengeklaim, ban bisa divulkanisir sebanyak dua kali dengan jarak tempuh 70.000-80.000 km setiap vulkanisir. Jadi, jika ditotal dari baru, ban bisa digunakan sampai 240.000 kilometer.

vulkanisir bantransportasi.co vulkanisir ban

Lalu, bagaimana jika berencana untuk vulkanisir yang ketiga kalinya? Melihat kondisi casing-nya masih baik, memang masih bisa, tetapi tidak disarankan. Sebab, ban akan mengalami penurunan kemampuan angkut.

“Secara ekonomis, memang bisa dilakukan (vulkanisir), tetapi dari sisi keamanan tidak bisa,” ujar Emiel.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau