Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Waspada Trik Ini Sering Dipakai Pedagang Motor Bekas

Kompas.com - 02/10/2020, 17:42 WIB
Gilang Satria,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pedagang sepeda motor bekas punya kriteria saat memilih motor untuk dijual kembali. Kadang dapat barang bagus kadang kondisi bahan sehingga butuh sentuhan khusus.

Trik yang paling umum digunakan adalah menggunakan oli kental pada motor yang suara mesinnya kasar. Sehingga calon pembeli menganggap motornya dalam kondisi sehat.

Konsumen baru mulai merasakan mesin kurang oke ketika sudah dipakai beberapa lama. Saat oli mulai mencair, celah di mesin kembali berisik dan baru ketahuan masalah.

Baca juga: Warna Motor yang Cepat Laku di Bursa Motor Bekas

Ganti Oli MotorFoto: Rideapart Ganti Oli Motor

Rialdy Fasha, Training and Technical Engineering Motul Indonesia, mengatakan, ada kemungkinan pedagang motor bekas melakukan memakai cara itu sebab tidak tahu sejarah kendaraan atau motor bekas yang dijual.

Sebab sejarah pemakaian oli pada motor bekas leih sulit dilacak. Tidak seperti mobil yang biasanya terdapat gantungan dari kertas yang menunjukkan jarak dan waktu penggantian.

"Untuk menjaga kondisi kendaraan tetap aman, kemungkinan menggunakan oli yang lebih kental," katanya kepada Kompas.com belum lama ini.

Motor bekasKOMPAS.com/Gilang Motor bekas

Reduksi suara

Rialdy menjelaskan, menggunakan oli yang kental membuat mesin lebih anteng sebab pada motor tua biasanya ada bagian komponen yang longgar akibat keausan. Hal itu yang menimbulkan suara di ruang mesin.

Baca juga: Duel Satria F150 dan Sonic 150R di Bursa Motor Bekas

"Salah satu fungsi oli itu untuk meredam suara mesin. Jika menggunakan oli yang lebih kental, perlindungan mesin lebih baik terhadap gesekan atau keausan," kata Rialdy.

"Fungsi oli untuk melapisi kelonggaran tersebut agar mesin tetap optimal, kompresi tetap ada pada piston dan lainnya. Tapi oli yang lebih kental pengaruhnya terhadap tenaga menjadi lebih berat," katanya.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau