JAKARTA, KOMPAS.com - Pedagang sepeda motor bekas punya kriteria saat memilih motor untuk dijual kembali. Kadang dapat barang bagus kadang kondisi bahan sehingga butuh sentuhan khusus.
Trik yang paling umum digunakan adalah menggunakan oli kental pada motor yang suara mesinnya kasar. Sehingga calon pembeli menganggap motornya dalam kondisi sehat.
Konsumen baru mulai merasakan mesin kurang oke ketika sudah dipakai beberapa lama. Saat oli mulai mencair, celah di mesin kembali berisik dan baru ketahuan masalah.
Rialdy Fasha, Training and Technical Engineering Motul Indonesia, mengatakan, ada kemungkinan pedagang motor bekas melakukan memakai cara itu sebab tidak tahu sejarah kendaraan atau motor bekas yang dijual.
Sebab sejarah pemakaian oli pada motor bekas leih sulit dilacak. Tidak seperti mobil yang biasanya terdapat gantungan dari kertas yang menunjukkan jarak dan waktu penggantian.
"Untuk menjaga kondisi kendaraan tetap aman, kemungkinan menggunakan oli yang lebih kental," katanya kepada Kompas.com belum lama ini.
Reduksi suara
Rialdy menjelaskan, menggunakan oli yang kental membuat mesin lebih anteng sebab pada motor tua biasanya ada bagian komponen yang longgar akibat keausan. Hal itu yang menimbulkan suara di ruang mesin.
"Salah satu fungsi oli itu untuk meredam suara mesin. Jika menggunakan oli yang lebih kental, perlindungan mesin lebih baik terhadap gesekan atau keausan," kata Rialdy.
"Fungsi oli untuk melapisi kelonggaran tersebut agar mesin tetap optimal, kompresi tetap ada pada piston dan lainnya. Tapi oli yang lebih kental pengaruhnya terhadap tenaga menjadi lebih berat," katanya.
https://otomotif.kompas.com/read/2020/10/02/174200215/waspada-trik-ini-sering-dipakai-pedagang-motor-bekas