JAKARTA, KOMPAS.com - Valentino Rossi merupakan salah satu pebalap terbaik di dunia. The Doctor mengoleksi sembilan gelar juara dunia sejak meniti karir di dunia balap motor pada 1996.
Pebalap yang kini berusia 41 tahun tersebut menjadi satu-satunya pebalap dalam sejarah yang memenangkan Kejuaraan Dunia di kelas 125cc, 250cc, 500cc dan MotoGP.
Baca juga: Valentino Rossi Resmi Masuk Tim Petronas Yamaha
Rossi juga tercatat sebagai pebalap yang mampu meraih juara dunia dari dua merek berbeda, yakni Honda dan Yamaha. Di Honda ialah romantisme, di Yamaha ialah cinta, dan di Ducati kegagalan.
Musim depan 2021 pebalap berjuluk The Doctor itu akan pindah ke tim satelit Petronas Yamaha SRT. Meski pindah ke tim di bawahnya, sebetulnya bukan kali pertama Rossi berada di tim satelit.
Berikut perjalanan karir Rossi di kelas premier sampai akhirnya pindah ke Yamaha Petronas SRT tahun depan, yang ditengarai sebagai tim terakhir legenda balap motor tersebut sebelum pensiun.
1. Nastro Azzuro Honda (2000-2001)
Rossi kali pertama naik ke kelas premier atau utama pada tahun 2000 di kelas 500cc bersama tim Nastro Azzuro Honda menggunakan Honda NSR500.
Rossi dua musim di tim ini, yakni pada tahun 2000 dan 2001. Tahun pertamanya dia langsung jadi runner up dan meraih rookie of the year. Di tahun kedua dia merebut juara dunia GP500 pertamanya.
Di tim inilah awal warna kuning khas #46 berkibar di kelas tertinggi dan jadi ciri khas Rossi sampai sekarang. Ribuan fans berkumpul memakai warna kuning menyala untuk mendukung pebalap idolanya.
2. Repsol Honda (2002-2003)
Sukses di satelit Rossi pindah ke tim pabrikan. Dengan sokongan motor dan tim yang baik dia langsung melesat tak tertandingi.
Padahal motornya terbilang baru saat itu, GP500 yang bermesin 2-tak diganti menjadi MotoGP bermesin 4-tak. Karakternya berbeda, tenaganya berbeda dan cara mengendalikannya berbeda.
Bersama Repsol Honda, Rossi dua kali merebut gelar juara dunia kedua dan ketiga pada 2002 dan 2003 memakai Honda RC211V.
3. Yamaha Factory Racing (2004-2010)
Musim 2004 Rossi berpaling ke Yamaha yang saat itu mesinnya belum teruji. Rumors menyebut Rossi pindah karena tidak betah dengan gaya Honda yang terlalu mengekangnya.