Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pebalap Yamaha Akui Kelemahan M1 Sulit Menyalip Lawan

Kompas.com - 25/09/2020, 08:42 WIB
Donny Dwisatryo Priyantoro,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Di MotoGP 2020 ini, Yamaha memiliki masalah dengan mesin. Sehingga, terpaksa mengurangi putaran mesin untuk menjaganya tetap awet.

Dampaknya, kecepatan maksimum yang dikorbankan. Saat balapan di MotoGP Emilia Romagna, Italia, pekan lalu, catatan kecepatan maksimum Yamaha lebih lambat 11 kilometer per jam dari Ducati.

Baca juga: Dovizioso Mau Jadi Test Rider, Bisa Yamaha atau Suzuki

Hal tersebut membuat pebalap Yamaha tidak bisa mengejar motor yang ada di depannya saat berada di trek lurus. Sehingga, sulit juga untuk mencoba menyalip di tikungan, karena tidak mampu menempel ketat.

Pebalap mengemudikan motornya saat Grand Prix MotoGP San Marino di Sirkuit Misano Marco Simoncelli pada 13 September 2020. AFP/ANDREAS SOLARO Pebalap mengemudikan motornya saat Grand Prix MotoGP San Marino di Sirkuit Misano Marco Simoncelli pada 13 September 2020.

Fabio Quartararo mengatakan, dirinya sulit untuk menyalip lawan. Jika tidak bisa memimpin balapan sejak awal, seperti yang dilakukan Maverick Vinales lada seri sebelumnya, maka sulit untuk bisa menang.

"Saya dua kali menang dengan cara seperti itu. Ketika Anda berada di belakang seseorang yang memiliki mesin lebih baik dari Anda, Anda tidak bisa melakukan sesuatu lebih baik," ujar Quartararo, dikutip dari Motorsport.com.

Quartararo menambahkan, dirinya meragukan performa Yamaha di MotoGP Catalunya. Sebab, sirkuit tersebut memiliki trek lurus sepanjang 1 km.

Baca juga: Dilarang Kembangan Mesin, Yamaha Jajal Komponen Baru

Vinales juga setuju dengan pernyataan Quartararo. Bahkan, Vinales tidak akan menang jika Francesco Bagnaia saat iti tidak terjatuh.

Pebalap Monster Yamaha MotoGP itu sudah memimpin balapan selama enam lap. Tapi, berhasil dikejar oleh Bagnaia dengan motor Ducati-nya dan bahkan membuka jarak semakin jauh.

"Untuk saat ini, itulah titik kelemahan kami. Tapi, kami perlu mencari tahu bagaimana bisa melawan kembali ketika disalip," kata Vinales.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com