JAKARTA, KOMPAS.com – Pasar mobil baru belakangan mulai kedatangan kendaraan berteknologi elektrifikasi atau hybrid yang memiliki harga bersaing. Pasalnya, sebelumnya segmen mobil hybrid didominasi satu atau dua merek saja, kemudian harga yang ditawarkan juga terbilang tinggi.
Sekarang beberapa pabrikan mulai memasarkan kendaraan ramah lingkungan dengan harga yang lebih rendah dari sebelumnya. Dengan dana di bawah Rp 500 juta, Anda sudah bisa memiliki mobil berteknologi ramah lingkungan ini.
Toyota misalnya yang sejak beberapa tahun lalu rajin meluncurkan mobil hybrid, belakangan merilis Corolla Cross hybrid yang dibanderol Rp 497,8 juta. Tak ketinggalan Nissan yang punya Kicks e-Power dengan harga Rp 449 juta.
Baca juga: Penjualan Livina Ungguli Kijang Innova dan Xpander
Namun dengan bertambahnya populasi mobil hybrid, yang masih bikin penasaran bagaimana permintaannya di pasar mobil bekas. Sulitkah menjual mobil hybrid bekas?
Ingat, konsumen Indonesia masih sangat mempertimbangkan faktor resale value ketika ingin membeli mobil baru.
Presiden Direktur Mobil88 Halomoan Fischer mengatakan, mobil hybrid mulai banyak tersedia di diler-diler mobil bekas yang berada di kota besar.
Menurutnya, secara populasi memang tidak sebanyak mobil dengan mesin konvensional. Sebab mobil hybrid punya segmentasi sendiri, seperti halnya mobil mewah atau mobil sport.
Baca juga: Jangan Salah Kaprah, Begini Cara Benar Mematikan Mesin Mobil Diesel
“Menjual mobil hybrid enggak sulit, orang sudah mulai cari. Cuma memang pasarnya masih sangat segmented,” ujar Fischer, kepada Kompas.com (18/9/2020).
“Seperti mobil matik waktu baru keluar, orang masih meraba-raba. Kenyamanannya gimana, perawatan gimana, mahal apa enggak. Jadi pasarnya masih dibangun, nanti kalau sudah terbentuk lebih gampang,” katanya.
Sementara itu, Senior Manager Bursa Mobil Bekas WTC Mangga Dua Herjanto Kosasih, mengatakan, peminat mobil hybrid terbilang masih jarang.
Baca juga: Butuh Waktu Berapa Lama untuk Memanaskan Mesin Mobil?
Pasalnya konsumen mobil bekas biasanya akan mempertimbangkan harga jual sekaligus biaya perawatannya. Terlebih harga mobil hybrid bekas tidak bisa dibilang murah, belum lagi harga baterai yang terbilang tinggi.
“Misalkan sudah ada di showroom belum tentu langsung laku. Bisa satu atau dua bulan di tangan pedagang,” ucap Herjanto, kepada Kompas.com belum lama ini.
“Orang juga masih mikir servisnya di mana, kan enggak semua bengkel bisa. Apalagi harga baterainya juga mahal bisa puluhan juta rupiah sendiri,” tuturnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.