Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hitung Konsumsi BBM Benelli Leoncino 250

Kompas.com - 08/09/2020, 09:02 WIB
Gilang Satria,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Benelli Leoncino 250 hadir melengkapi sang kakak di Indonesia, Leoncino 500. Tampilannya menggoda dengan gaya scrambler dan dibekali fitur yang cukup memadai di kelas naked 250cc.

Leoncino 250 mengusung mesin 249cc, silinder tunggal berpendingin cairan. Sistem bahan bakar injeksi dengan throttle body 37 mm, menghasilkan 25.8 tk pada 9.250 rpm dan torsi 21 Nm pada 8000 rpm.

Tangki bahan bakar mampu menampung 12,5 liter bensin. Meski tidak terlalu besar, tapi cukup akomodatif dipakai harian. Karena itu Kompas.com, berusaha mencari berapa rata-rata konsumi BBM-nya.

Baca juga: Kencan dengan Benelli Leoncino 250

Benelli Leoncino 250KOMPAS.com/Gilang Benelli Leoncino 250

Metode yang dipakai ialah full to full (FTF). Cara menghitungnya yaitu jarak tempuh dibagi dengan konsumsi BBM selama perjalanan. Maka hasilnya akan keluar berapa konsumsi rata-rata per liter.

Metode FTF memang belum tentu menghasilkan angka yang tepat, namun merupakan salah satu yang menggambarkan penggunaan sehari-hari. Jika ingin lebih tepat harus melakukan uji yang lebih komperhensif.

Kompas.com, menggunakan BBM jenis Pertamax dari Pertamina dengan RON 92. Bensin warna biru itu dipilih karena disesuaikan dengan kompresi mesin yakni 11.2:1 dengan rincian bore x stroke yaitu 72 mm x 61.2 mm.

Benelli Leoncino 250KOMPAS.com/Gilang Benelli Leoncino 250

Jujur saja selama kencan dengan Leoncino 250, Kompas.com selalu mengajaknya saat situasi lenggang dan baru keluar saat malam. Sebab kami masih kerja dari rumah, sehingga jarang keluar saat jam sibuk.

Sehingga dalam tes kali ini Kompas.com tidak berniat berkendara santai dan tidak mencari nilai konsumsi rata-rata tertinggi sampai harus "mengurut gas." Pengendaraan dilakukan seperti naik motor normal saat senggang.

Baca juga: Fitur dan Spesifikasi Benelli Leoncino 250

Satu-satunya arena macet yang sampai stop and go hanya dirasakan di daerah Pondok Indah, Jakarta Selatan saat menunggu lampu merah di Bundaran PI. Sisanya relatif ramai lancar cenderung lengang.

Tercatat pada odometer pertama 3.464 km dan dan ketika isi bensin lagi mencapai 3.639 km. Cara menghitung konsumsi BBM yakni jarak 3.639 km dikurangi 3.464 km hasilnya 175 km (jarak tempuh).

Lantas jarak tempuh tersebut, yakni 175 km dibagi dengan jumlah pemakaian bensin 7,566 liter yang tertera saat isi bensin. Maka ketika jarak dibagi jumlah pemakaian bensin maka nilai konsumsi rata-ratanya 23,13 km/liter.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau