Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Penyebab Truk Sering Terguling di Jalan

Kompas.com - 07/09/2020, 17:21 WIB
Muhammad Fathan Radityasani,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Kecelakaan yang melibatkan truk masih sering ditemui di jalanan. Terkahir ada kejadian truk yang terguling di Tol Lingkar Luar Jakarta yang kemudian ditabrak Toyota Alphard pada Minggu (6/9/2020).

Nampaknya kejadian truk terguling ini sering terjadi di jalanan. Lalu apa saja yang menyebabkan truk terguling?

Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia, Sony Susmana mengatakan, ada tiga faktor yang menyebabkan truk terguling, seperti over loading, over dimension, dan gaya mengemudi dari driver.

Baca juga: Catat, Ini Daftar Mobil Rp 70 Jutaan di Balai Lelang

Toyota Alphard tabrak truk terguling di JORRhttps://ntmcpolri.info/ Toyota Alphard tabrak truk terguling di JORR

“Pertama mereka selalu over loading, truk memiliki keterbatasan kemampuan daya angkut, kalau pun spacenya ada tapi melebihi kemampuan daya angkut, maka keseimbangannya pasti hilang,” ucap Sony kepada Kompas.com, Senin (7/9/2020).

Kemungkinan kedua yaitu truk sering over dimension, terutama ketinggian muatannya. Jika muatannya tinggi, titik berat tersebut sudah berubah ke atas, ini yang membuat truk mudah oleng.

“Semakin tinggi dimensi muatan truk, semakin mudah menagkap angin samping, jadi gampang terbalik,” kata Sony.

Baca juga: Rumors Generasi Baru Avanza-Xenia Akan Meluncur 2021

Faktor ke tiga yaitu bagaimana cara mengemudi dari pengemudinya. Sony mengatakan, dengan muatan yang sesuai saja cara dan gaya mengemudinya harus halus. Kalau kasar sedikit, pasti truk oleng, apalagi kalau over loading.

Wakil Ketua Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (Aptrindo) Jawa Tengah dan DI Yogyakarta, Bambang Widjanarko mengatakan, truk yang over load sudah pasti mudah terguling, karena ada perubahan dari center of gravitynya.

Truk terguling di jalan layang Antasari, Jakarta Selatan, Jumat (20/9/2019)Dok Polres Jakarta Selatan Truk terguling di jalan layang Antasari, Jakarta Selatan, Jumat (20/9/2019)

“Perhitungan center of gravity itu cukup rumit, seharusnya karoseri tahu cara menghitungnya, tidak cuma main ubah dimensi saja,” kata Bambang kepada Kompas.com.

Bambang mengatakan, karoseri seharusnya tanya ke pemesan, nantinya truk yang dimodifikasi ini untuk apa peruntukannya. Karena over dimensi harus tahu berat jenis dan kubikasi barang yang akan dimuat, kalau sembarangan bisa berbahaya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau