Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Awal Mula Ornamen LED Dipasang pada Lampu Bus

Kompas.com - 28/08/2020, 16:40 WIB
Muhammad Fathan Radityasani,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Tampilan bus saat ini semakin modern. Misalnya dengan menggunakan ornamen LED seperti alis di lampu depan dan lampu belakang yang juga sudah full LED.

Ornamen LED yang ada di lampu depan bus memang meningkatkan tampilan bus. Adanya LED bar berwarna putih yang juga berfungsi sebagai lampu sein, bisa dibilang mirip dengan day-time running light (DRL) mobil modern.

Lalu sebenarnya siapa yang memulai tren memasang ornamen lampu LED ini pada bus?

Baca juga: Urus Pajak Kendaraan 5 Tahunan Ada Biaya Tambahan, Ini Rinciannya

Bus MarcopoloFuntrip Bus Marcopolo

Anggota Forum Bismania Indonesia, Dimas Raditya mengatakan, penggagas dari penggunaan lampu LED sebagai ornamen pemanis dilakukan oleh karoseri Adiputro pada tahun 2006.

“Kalau tidak salah, bodi yang mulai memakai lampu variasi LED pada saat Adiputro membuat Setra Smile, sekitar tahun 2006,” kata Dimas kepada Kompas.com, Jumat (28/8/2020).

Ornamen LED pada bodi Setra Smile pun terkesan simpel, hanya berupa titik-titik putih yang berada pada bagian tengah, di antara lampu kanan dan kiri. Begitu juga pada lampu belakang Setra Smile yang ada ornamen LED berwarna merah.

Baca juga: Bagini Respon Andre Taulany Usai Jajal Toyota Innova TRD Sportivo

“Untuk yang pertama mulai pakai ornamen LED di lampu belakang juga Setra Smile. Ada variasi di bagian tengah yang menyambungkan lampu belakang kiri dan kanan,” ucap Dimas.

Kemudian setelah bodi Setra Smile, Adiputro melanjutkan penggunaan ornamen LED di bagian depan bus dengan bodi Marcopolo. Ornamen LED pada bodi Marcopolo dipasang pada bagian samping dan berwarna biru.

“Jadi lampu LED berwarna biru ada di pasang pada bagian samping lampu kanan dan kiri. Kemudian juga ada yang dipasang pada bagian tengah LED birunya,” kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com