JAKARTA, KOMPAS.com - Kondisi karet wiper memang sering dilupakan oleh para pemilik kendaraan roda empat.
Padahal, keberadaan komponen tersebut cukup vital terutama dalam membantu menjaga jarak pandang pengemudi saat berkendara dalam kondisi hujan.
Sebagaimana komponen pada kendaraan lainnya karet wiper juga mempunyai batas usia pemakaiannya. Karet penyeka air ini juga sebaiknya dilakukan penggantian secara rutin sebelum kondisinya semakin rusak, sehingga tidak bisa bekerja secara maksimal menghapus air hujan di kaca.
Baca juga: Begini Teknik Engine Brake pada Mobil Transmisi Matik
Dealer Technical Support Dept Head PT Toyota Astra Motor (TAM) Didi Ahadi mengatakan, karet wiper mempunyai usia dalam pemakaiannya.
“Usia rata-rata karet wiper adalah enam bulan harus diganti atau saat mau masuk musim hujan dilakukan penggantian,” kata Didi kepada Kompas.com beberapa hari lalu.
Penggantian karet pembersih kaca mobil ini tidak perlu menunggu kondisinya sudah keras atau tidak bisa lagi menghapus air secara maksimal.
Pasalnya, jika penggantian menunggu kondisi wiper sudah rusak justru bisa menyebabkan kerusakan pada komponen lainnya salah satunya adalah kaca.
Baca juga: Mobil Transmisi Matik Rawan Rem Blong, Mitos atau Fakta?
Didi mengatakan, jika karet wiper rusak dan tidak segera diganti maka bladenya atau rumah karetnya bisa mengenai kaca.
“Ini bisa menyebabkan kerusakan atau kaca menjadi baret,” tuturnya.
Pada kesempatan berbeda, Executive Coordinator Technical Service Division PT Astra Daihatsu Motor (ADM) Bambang Supriyadi juga mengatakan, wiper menjadi komponen yang perlu dilakukan pengecekan.
Hal ini disebabkan komponen penyeka air hujan tersebut posisinya terbuka dan tidak ada pelindungnya.
Sehingga, komponen tersebut juga rentan terhadap kerusakan terlebih jika kendaraan sering diparkir di bawah terik matahari langsung.
Baca juga: Masuk Angin Cuma Berlaku pada Mobil Diesel Lawas, Mitos atau Fakta?
"Karet wiper itu termasuk komponen yang tidak terlindungi, karena letaknya di luar. Dengan begitu, bisa saja berubah menjadi keras atau getas," kata Bambang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.