Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Tameng Kaca Bus Hanya Terpasang di Depan?

Kompas.com - 22/08/2020, 08:42 WIB
Muhammad Fathan Radityasani,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.comBus antar kota antar provinsi (AKAP) dengan trayek menuju Sumatra, memiliki keunikan sendiri pada aksesoris yang digunakan. Salah satunya adalah, pemasangan tameng besi atau pelindung kaca pada bagian depan.

Tameng ini dipakai karena masih sering ada kejadian orang yang melempar batu ke kaca depan bus. Jadi, tameng berfungsi untuk mencegah kaca depan pecah, selain itu juga untuk melindungi pengemudi dari lemparan batu.

Namun, mengapa tameng ini hanya ada pada bagian depan saja?

Masalahnya, kalau berbicara keamanan dari lemparan batu, kaca samping bus juga berpotensi untuk bisa pecah.

Baca juga: Ada Cuti Bersama, Hari ini Ganjil Genap Tidak Berlaku

Kecelakaan bus Sriwijaya yang jatuh ke jurang di Liku Lematang, Desa Prahu Dipo, Kecamatan Dempo Tengah, kota Pagaralam, pada Senin (24/12/2019), menyebabkan 35 orang penumpang tewas, sementara 13 lainnya luka-luka.HANDOUT/SAR PALEMBANG Kecelakaan bus Sriwijaya yang jatuh ke jurang di Liku Lematang, Desa Prahu Dipo, Kecamatan Dempo Tengah, kota Pagaralam, pada Senin (24/12/2019), menyebabkan 35 orang penumpang tewas, sementara 13 lainnya luka-luka.

Sales Staff karoseri Tentrem, Dimas Raditya mengatakan, selama ini pesanan bus dengan tameng hanya dipasang pada kaca depan, tidak semuanya.

“Enggak pernah ada yang pesan pasang tameng di kaca samping atau belakang. Karena mengingat kaca samping dan belakang berfungsi sebagai jalan keluar darurat,” kata Dimas kepada Kompas.com, Jumat (21/8/2020).

Jika bus mengalami kecelakaan dan harus keluar lewat kaca samping, penumpang malah kesulitan jika dari luar ada tameng tambahan. Selain itu, kaca bagian samping dan belakang memang didesain untuk menjadi jalan keluar darurat.

Baca juga: Baru Meluncur, Innova TRD Sportivo Diguyur Diskon Puluhan Juta Rupiah

Kaca bagian samping dan belakang menggunakan model tempered, yang kalau pecah, jadi serpihan kecil-kecil yang aman untuk penumpang,” ucap Dimas.

Sedangkan pada bagian depan, menggunakan kaca laminated. Jika terkena lemparan batu, memang tidak pecah, namun akan menghasilkan retak, sehingga bisa mengganggu pandangan pengemudi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau