Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tanpa Pembatas Jalan, Tol Cipali Langganan Kecelakaan Pindah Jalur

Kompas.com - 12/08/2020, 09:12 WIB
Dio Dananjaya,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Terjadi kecelakaan maut yang melibatkan Toyota Rush dan Isuzu Elf di jalan tol Cipali KM 184 pada Senin (10/8/2020) dini hari. Sopir Elf diduga mengantuk, lalu oleng menyebrang ke jalur berlawanan dan menabrak Rush yang melaju dari arah Jawa Tengah menuju Jakarta.

Dirgakum Korlantas Polri Brigjen Pol Kushariyanto, mengatakan, kasus kecelakaan lalu lintas di tol Cipali sudah sering terjadi.

Bahkan dari sekian jenis kasus, kejadian mobil yang berpindah jalur ke arah yang berlawanan menjadi yang paling banyak mencuat.

Baca juga: Penjelasan Dishub DKI Terkait Wacana Pemberlakuan Ganjil Genap 24 Jam

Polisi mengevakuasi bangkai kendaraan pasca kecelakaan maut di KM 184 Tol Cipali, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, Senin (10/8/2020).KOMPAS.com/MUHAMAD SYAHRI ROMDHON Polisi mengevakuasi bangkai kendaraan pasca kecelakaan maut di KM 184 Tol Cipali, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, Senin (10/8/2020).

“Ini informasi yang saya terima tahun 2020, sudah 11 kali kecelakaan yang berpindah jalur,” ujar Kushariyanto, seperti dilansir dari laman NTMC Polri (11/8/2020).

Kushariyanto menjelaskan, apabila tol Cipali terdapat pembatas jalan, maka peristiwa kendaraan yang berpindah jalur bisa diminimalisir.

Menurutnya, kondisi ini membuat kendaraan yang hilang kendali dengan mudah berpindah ke jalur seberang.

Baca juga: Organda Sepakat DKI Terapkan Ganjil Genap 24 Jam

 Ilustrasi Tol Cipali saat dipakai pemudik musim lebaran 2019KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG Ilustrasi Tol Cipali saat dipakai pemudik musim lebaran 2019

Ia menambahkan, dalam kondisi kecepatan tinggi, kendaraan tersebut bahkan bisa melayang dan menimpa kendaraan dari arah sebaliknya.

Di samping itu, penerangan di jalan tol yang menghubungkan wilayah Jawa Barat dan Jawa Tengah itu terbilang minim. Kondisi ini membuat pengendara sulit berkonsentrasi pada malam hari.

“Dugaannya mungkin mengantuk. Karena kondisinya belok ke kanan, menyeberang ke jalur sebelah. Perkiraan kita kecepatan tinggi, seratus ke atas. Kondisi tinggi otomatis melayang, menimpa Rush yang menuju Jakarta,” ucap Kushariyanto.

“Kami mengimbau kepada operator jalan tol, pertama kasih pemisah jalan. Ini kalau di tengah-tengah ada pemisah seperti Cikampek, bisa menghambat kendaraan ke sebarang. Bukan minim, memang tidak ada pembatas, cekungan saja,” tuturnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau