Jangan Salah Jurusan, Ini Bedanya Aliran Scrambler dan Cafe Racer

JAKARTA, KOMPAS.com - Gaya retro masih menjadi salah satu aliran yang banyak dipilih oleh para penikmat modifikasi. Cukup banyak pemilik motor jenis sport naked masa kini yang mengubah tunggangannya menjadi motor custom bergaya sport tempo dulu.

Modifikasi bergaya retro memiliki banyak aliran, diantaranya adalah scrambler dan cafe racer. Sepintas bagi orang awam, memang cukup sulit membedakan kedua jenis motor ini. Berbeda halnya dengan chopper yang secara fisik dapat dikenali dari model setangnnya yang tinggi.

Hal ini diungkap oleh Deddy pemilik bengkel modifikasi Dj Custom.

Baca juga: Benarkah Pembonceng Lebih Berisiko Saat Kecelakaan Motor?

Pertama yang membedakan scrambler dan cafe racer adalah setang. Cafe racer menggunakan setang underyoke atau di bawah segitiga (fork). Sedangkan scrambler menggunakan setang model biasa seperti motor sport pada umumnya.

bikeexif.com Motor custom Honda Monkey 125 bergaya cafe racer garapan K-Speed

Bila melihat ke belakang, modifikasi cafe racer memang mengacu ke motor balap zaman dulu. Sehingga model setangnya juga menggunakan setang motor balap yang mengharuskan pengemudi berkendara dalam posisi membungkuk.

Baca juga: Benarkah Pembonceng Lebih Berisiko Saat Kecelakaan Motor?

“Kalau di setang cafe racer gaya-gaya nunduk seperti motor balap. Ubahan yang benar-benar cafe racer biasanya di belakang ada hornet alias buntut tawon,” ujar Deddy saat dihubungi Kompas.com.

Perbedaan selanjutnya, menurut Deddy terletak pada ban. Scrambler merupakan motor yang bisa dipakai on-road dan off-road. Sehingga ban yang digunakan menggunakan jenis dual perpose.

“Kalau cafe racer ban tidak perlu dual purpose. Bisa ban classic atau ban sport,” katanya.

Namun seiring berjalannya waktu, pakem yang ada pada scrambler dan cafe racer tidak sepenuhnya diterapkan. Karena modifikasi juga menyesuaikan dengan permintaan dari pemilik motor. Sehingga model yang diterapkan juga kombinasi dari beberapa aliran.