JAKARTA, KOMPAS.com – Ketika berpapasan dengan kendaraan lain, ada saja lampu motor yang menyorot ke arah mata. Kondisi tersebut bisa saja dikarenakan adanya salah setelan ketika mengganti bohlam lampu utama motor.
Jadi saat seharusnya lampu pada posisi low beam, arah sinar lampu malah ke atas, kemudian jika high beam, justru makin tinggi dari yang awal. Selain setelan bohlam atau lampu, pengaruh lain adalah karena komponen yang digunakan tidak standar.
Kepala Mekanik Astra Motor Center Jakarta, Gofur mengatakan, kasus lampu utama yang menembak ke atas jarang ditemukan saat mengganti dengan produk yang orisinal.
Baca juga: Pelanggar Lalu Lintas Ibu Kota Bisa Mulai Ditilang Hari Ini
“Biasanya, kasus lampu yang jadinya ke atas mengganti bohlam dengan yang imitasi atau tiruan. Untuk bohlam aftermarket juga ada beberapa yang kurang bagus,” kata Gofur kepada Kompas.com, Senin (20/7/2020).
Jika arah lampu ke atas, sebenarnya masih bisa disetel ketinggiannya oleh mekanik. Namun jika setelannya sudah mentok dan masih ke arah atas, sudah tidak bisa diatur lagi. Setiap motor ada setelan untuk mengatur tinggi rendahnya arah lampu depan.
Baca juga: 7 Jenis Pelat Nomor yang Bakal Ditilang Polisi di Jalan
“Setiap motor beda-beda setelannya. Ada yang setel lamsung lampu set naik atau turun, ada juga yang bagian dalam reflektornya yang dinaikkan atau diturunkan,” ucap Gofur.
Penyetelan tinggi lampu utama motor harus dilakukan setelah mengganti bohlamnya. Hal ini dilakukan agar tidak mengganggu pengguna jalan lain, karena jika silau, malah bisa membahayakan orang lain.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.