Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bus Tidak Bisa Sembarangan Pakai Suspensi Udara

Kompas.com - 14/07/2020, 17:26 WIB
Muhammad Fathan Radityasani,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.comBodi bus yang ada di Indonesia saat ini beragam modelnya. Mulai dari yang standar dengan tinggi 3,7 meter sampai yang tingkat dengan tinggi 4,2 meter. Ketika mengaplikasikan bodi pada sasis, ternyata tidak bisa sembarangan.

Tidak semua sasis bus bisa digunakan untuk bus dengan tinggi di atas 3,8 meter. Hal ini berawal dari model suspensi udara yang diadopsi oleh sasis tersebut. Secara umum, suspensi udara pada bus ada dua jenis, narrow dan wide.

Untuk sasis yang menggunakan air suspension tipe narrow, tidak direkomendasikan untuk bodi bus dengan tinggi di atas 3,8 meter. Hal ini dikarenakan letak balon suspensi udara yang tepat berada di bawah sasis pada bagian depan dan belakang.

Baca juga: Sah! Pol Espargaro Gantikan Marquez di Repsol Honda

bus karoseri tentremKompas.com/Fathan Radityasani bus karoseri tentrem

“Maksimum tinggi bodi bus untuk sasis dengan air suspension narrow maksimal 3,75 meter. Kalau melebihi itu, efek roll nya cukup besar, bisa berbahaya,” ucap Werry Yulianto, Export Manager karoseri Laksana kepada Kompas.com belum lama ini.

Sasis bus dengan tipe air suspension narrow yang dijual di Indonesia yaitu ada Hino RN285 dan Mercedes Benz 1626. Jika ingin menggunakan bodi yang lebih tinggi, harus memakai sasis dengan air suspension tipe wide.

Perbedaan dari tipe narrow, sasis dengan air suspension wide posisi balon udara pada bagian belakang berada di luar sasis, bukan tepat di bawahnya. Sedangkan posisi balon udara di bagian depan, berada di bawah sasisnya.

Baca juga: Pilihan Mobil Bekas di Bawah Rp 100 Juta buat yang Punya Garasi Mungil

Untuk sasis yang menggunakan tipe wide pada air suspensionnya seperti Mercedes Benz 1836 dan Scania K360iB. Namun ada cara lain yang lebih ekonomis yaitu dengan menggunakan sasis Hino RK8 kemudian suspensinya dimodifikasi dengan model wide.

Hino RK8 pada awalnya menggunakan suspensi daun, kemudian dimodifikasi oleh karoseri dengan memakai air suspension model wide. Namun modifikasi seperti ini sekarang mulai tidak dilakukan lagi, mengikuti imbauan ATPM.

“Sekarang pakai yang standar ATPM saja, sudah stop modifikasi sasisnya. Dari segi safety, ATPM tidak menjamin kalau ada modifikasi dari karoseri,” kata Werry.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com