Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Begini Efek buat Mesin Jika Sembarangan Mencampur BBM

Kompas.com - 30/06/2020, 11:42 WIB
Dio Dananjaya,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Untuk mengakali mahalnya harga BBM yang direkomendasikan pabrikan, tak jarang pemilik kendaraan kerap mencampur beberapa jenis bahan bakar yang tersedia di pasar. Upaya ini sedikit banyak memang bisa menghemat pengeluaran di awal, namun dalam jangka panjang justru bisa merudak isi dompet.

Misalnya buat mobil yang harus menenggak BBM dengan minimal RON 90, banyak yang mencampur BBM RON 88 dan RON 92 dengan komposisi setengah-setengah.

Lewat percampuran tersebut, diharapkan kandungan BBM di dalam tangki akan mencapai titik yang diharapkan, yakni RON 90. Bagi sebagian orang, cara ini dianggap efektif, namun tidak menurut ahli.

Baca juga: Ini Daftar Lengkap Tarif Bus Damri Bandara Soekarno-Hatta

Ilustrasi menyalakan mesin mobildoityourself.com Ilustrasi menyalakan mesin mobil

Tri Yuswidjadjanto Zaenuri, ahli konversi energi dari Fakultas Teknik dan Dirgantara Institut Teknologi Bandung, mengatakan, mencampur BBM secara sembarangan justru bisa memperpendek usia mesin mobil.

Bahan bakar mengandung senyawa yang dapat meninggalkan deposit atau kerak pada mesin. Untuk mencegah timbulnya deposit atau kerak, BBM memiliki aditif deterjen,” ucap Yus, dalam diskusi virtual belum lama ini.

Menurutnya, dengan mencampur beberapa jenis BBM menyebabkan kandungan deterjen tidak dapat bekerja secara efektif.

Baca juga: Industri Otomotif Terancam Syok Suplai

Petugas melayani pelanggan di SPBU Shell Slipi, Jakarta Barat.Kontan-Muradi Petugas melayani pelanggan di SPBU Shell Slipi, Jakarta Barat.

Jumah deterjen yang terlalu sedikit atau terlalu banyak, akan membuat deposit atau kerap bertambah.

“Makanya saya bilang itu salah kaprah. Kita memang bisa mendapatkan kadar oktan sesuai keinginan dengan biaya lebih rendah,” ujar Yus.

“Tapi di lain sisi, terjadi juga pengenceran atau penurunan kadar aditif deterjen dalam campuran BBM tersebut,” katanya.

Baca juga: Generasi Baru Honda PCX 150 Meluncur 2021?

Pertamax TurboKOMPAS.com/Ruly Pertamax Turbo

Yus menambahkan, deposit atau kerak yang tersisa di ruang bakar jika tak dibersihkan dalam memicu timbulnya beberapa masalah.

Mulai dari macetnya pompa bahan bakar, kerja komponen yang bermasalah, kompresi mesin yang berkurang, tenaga mesin loyo, hingga konsumsi bahan bakar yang boros.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau