Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jarang Mengisi Penuh Tangki Bahan Bakar, Ini Efek Buruknya buat Motor

Kompas.com - 09/03/2020, 13:51 WIB
Aprida Mega Nanda,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Malas mengantre di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU), menjadi salah satu alasan mengapa pemilik kendaraan membiarkan tangki sepeda motor tidak penuh terisi bahan bakar.

Padahal sangat disarankan untuk mengisi bahan bakar sampai penuh, khususnya untuk kendaraan roda dua. Kebiasaan ini guna menghindari kerusakan pada bagian tangki bahan bakar.

Baca juga: Resmi, Truk ODOL Tak Boleh Melintas Tol Jakarta-Bandung

Kepala Bengkel Mekar Bintaro, Adih, menjelaskan, tangki bahan bakar yang sering kosong akan terisi oleh udara.

Udara di dalam tangki bisa menjadi uap air dan melekat pada dinding tangki bagian dalam. Lama kelamaan kondisi ini akan menyebakan korosi atau karat.

Tangki bahan bakar Wagon R GS AGS.Febri Ardani/KompasOtomotif Tangki bahan bakar Wagon R GS AGS.

“Ketika bahan bakar tidak diisi penuh, maka bagian atas tangki akan berembun, terutama ketika musim hujan dan cuaca dingin, kondisi ini pasti akan menyebabkan karat di bagian dalam tangki," ujar Adih kepada Kompas.com belum lama ini di Jakarta.

Selain itu, hal tersebut juga bisa menyebabkan bahan bakar kotor sehingga saringan di dalam tangki tersumbat.

Baca juga: Biaya Pembuatan SIM Setelah Adanya Tes Psikologi Jadi Lebih Mahal

"Saat dibiarkan menumpuk pada saringan yang ada di dalam tangki, maka suplai bahan bakar ke karburator atau injeksi akan terhambat," kata Adih.

Jika lolos dari saringan yang ada di dalam tangki, maka kerak karat bisa masuk ke dalam karburator atau injeksi.

Pada akhirnya hal tersebut membuat mesin sulit dinyalakan karena kotoran yang sudah menumpuk. Jika sudah seperti itu, maka perlu dilakukan pembongkaran untuk membersihkannya.

Supaya lebih awet, Adih menyarankan para pemilik motor untuk membiasakan diri agar tangki bensin selalu dalam keadaan penuh bahan bakar, cara ini sebagai antisipasi agar motor lebih awet.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com