Dalam kondisi jalan pelan, bahkan di bawah 10 kpj motor sangat stabil dan mudah dikendalikan. Pun sebaliknya, saat motor dibawa sedikit ngebut pun stabil meski jangan disamakan dengan mobil.
Soal akselerasi Qooder cukup untuk harian. Di Rpm rendah tidak ditemukan gejala motor geredek, tenaga cukup halus mengalir. Hanya saja Kompas.com merasakan tenaga asli motor ini mulai terasa di rpm menengah.
Hal menarik dari Qooder tentu saja soal tikungan. Punya empat roda merupakan keunggulan sekaligus tantangan buat kendaraan yang masih masuk dalam kategori motor, yang biasnaya hanya beroda dua atau beroda tiga.
Dengan suspensi canggih ban Qooder bisa mengikuti gerak motor. Tapi untuk pertama kali mencobanya di tikungan rada landai tetap saja ada perasaan kurang yakin apakah motor bakal nurut atau tidak.
Untuk diketahui roda belakang Qooder memiliki dua sabuk penggerak untuk roda kiri dan kanan. Sengaja dibuat seperti itu agar pembagian tenaga sama rata, dan saat motor belok misal salah satu ban mengangkat maka yang lainnya masih ada tenaga.
Kompas.com tidak sampai membawa motor ini ke kondisi seperti itu. Tapi bisa dirasakan motor nyaman saat berbelok. Bahkan kalau terasa agak "ngebuang" bisa cepat dikoreksi dengan badan dan tambah sedikit gas.
Menariknya ialah saat menikung kita tidak perlu takut ada lubang sebab bisa "dikangkangi" seperti mobil. Beda dengan motor tiga roda macam Piaggio MP3 atau Peugeot Metropolis yang sulit dilewati, karena pasti kena ban belakang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.