JAKARTA, KOMPAS.com - Selain tidak bisa balapan karena jadwal kejuaraan ditunda, salah satu imbas pandemi Covid-19 ialah membuat baju balap atau wearpack jadi lama tak terpakai.
Untuk itu selain tetap menjaga kondisi tubuh, para pebalap juga disibukkan dengan merawat wearpack. Sebab sebagian besar material wearpack terbuat dari kulit dan bisa rusak jika tidak dirawat.
Baca juga: Tips Jaga Stamina Naik Motor ala Crosser AHRT
Herjun Atna Firdaus, pebalap Astra Honda Racing Team (AHRT) 15 tahun asal Pati, Jawa Tengah, mengaku punya tiga jurus agar baju balapnya siap pakai setiap saat.
"Jemur setelah dipakai, simpan di tempat penyimpanan khusus yang tidak lembab agar tidak ada jamur. Saya juga selalu menyemprotnya dengan pewangi,” kata Herjun dalam siaran resmi, Rabu (2/6/2020).
Beda lagi dengan Lucky Hendriansya, rekan Herjun yang musim ini turun di ARRC kelas AP250, Lucky tidak mencuci baju balapnya. Dia hanya membersihkannya menggunakan lap basah.
Baca juga: 6 Kesalahan Pengendara Motor Nyalakan Hazard
”Tapi sebelumnya, saya semprot angin di bagian dalamnya. Setelah itu, kulitnya dibersihkan pakai leather lotion care. Kalau jeda lama seperti sekarang, saya simpan di ruangan yang tak kena matahari dan tak lembab,” katanya.
Kering
Rheza Danica Ahrens, pebalap yang tahun ini mengikuti ARRC kelas Supersport 600 mengatakan, sangat penting untuk selalu mengeringkan bagian dalam baju yang terkena keringat.
Caranya bisa berbagai macam, bisa dengan didiamkan, dijemur, atau bisa juga dengan memberi semprotan angin.
”Setelah itu, kalau tidak dipakai lama seperti saat ini, saya beri pelembab agar kulit tetap lentur saat akan dipakai. Dalamnya setelah kering disemprot dengan pewangi dan anti bakteri,” kata Rheza.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.