Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mitos atau Fakta, Setir Tidak Lurus Saat Parkir Bikin Rusak Power Steering?

Kompas.com - 19/06/2020, 15:11 WIB
Donny Dwisatryo Priyantoro,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Saat memarkir mobil, hal yang biasa dilakukan adalah meluruskan setir sebelum mematikan mesin. Namun, sebagian orang masih ada yang meninggalkan mobil dengan kondisi setir berbelok.

Kebiasaan tersebut sebaiknya diubah agar komponen power steering menjadi lebih awet. Khususnya, bagi mobil yang menggunakan power steering model hidraulis.

Baca juga: Penyebab dan Cara Mendeteksi Kerusakan Power Steering

Jika komponen tersebut sampai mengalami kerusakan, siap-siap saja untuk mengeluarkan biaya hingga jutaan rupiah untuk memperbaikinya.

Ilustrasi berkendara.Thinkstock Ilustrasi berkendara.

"Servis seperti ganti sil itu Rp 150.00 - 500.000. Sementara kalau ganti as power steering dan bagian lainnya (yang berada di power steering) sampai jutaan. Saya harus cek dahulu untuk pastinya," kata Head of Service PT SIS (Suzuki Indomobil Sale), Riecky Patrayudha, kepada Kompas.com, beberapa waktu lalu.

Riecky menambahkan, power steering hidraulis bekerja memakai cairan minyak atau oli yang menghasilkan tekanan pada rack steer. Tekanan inilah yang berfungsi meringankan beban kerja tangan ketika memutar setir untuk membelokkan ban.

Baca juga: Benarkah Power Steering Hidrolik Lebih Aman saat Terendam Banjir?

"Ketika ban sedang belok ketika parkir, tumpuan beban tekanan oli power steering akan berada pada salah satu bagian saja. Akibatnya, oli akan terus tertekan dan tidak bersirkulasi," ujar Riecky.

Kebiasaan memarkir mobil dengan posisi ban atau setir tidak lurus akan berdampak di kemudian hari. Pada jangka panjang, sil dan jalur oli tidak akan bisa lagi menahan beban dan sewaktu-waktu bisa jebol.

"Saat oli power steering bocor, setir akan terasa lebih berat ketika dibelokkan," kata Riecky.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com