JAKARTA, KOMPAS.com - Saat memarkir mobil, hal yang biasa dilakukan adalah meluruskan setir sebelum mematikan mesin. Namun, sebagian orang masih ada yang meninggalkan mobil dengan kondisi setir berbelok.
Kebiasaan tersebut sebaiknya diubah agar komponen power steering menjadi lebih awet. Khususnya, bagi mobil yang menggunakan power steering model hidraulis.
Jika komponen tersebut sampai mengalami kerusakan, siap-siap saja untuk mengeluarkan biaya hingga jutaan rupiah untuk memperbaikinya.
"Servis seperti ganti sil itu Rp 150.00 - 500.000. Sementara kalau ganti as power steering dan bagian lainnya (yang berada di power steering) sampai jutaan. Saya harus cek dahulu untuk pastinya," kata Head of Service PT SIS (Suzuki Indomobil Sale), Riecky Patrayudha, kepada Kompas.com, beberapa waktu lalu.
Riecky menambahkan, power steering hidraulis bekerja memakai cairan minyak atau oli yang menghasilkan tekanan pada rack steer. Tekanan inilah yang berfungsi meringankan beban kerja tangan ketika memutar setir untuk membelokkan ban.
"Ketika ban sedang belok ketika parkir, tumpuan beban tekanan oli power steering akan berada pada salah satu bagian saja. Akibatnya, oli akan terus tertekan dan tidak bersirkulasi," ujar Riecky.
Kebiasaan memarkir mobil dengan posisi ban atau setir tidak lurus akan berdampak di kemudian hari. Pada jangka panjang, sil dan jalur oli tidak akan bisa lagi menahan beban dan sewaktu-waktu bisa jebol.
"Saat oli power steering bocor, setir akan terasa lebih berat ketika dibelokkan," kata Riecky.
https://otomotif.kompas.com/read/2020/06/19/151100115/mitos-atau-fakta-setir-tidak-lurus-saat-parkir-bikin-rusak-power-steering