Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Karoseri Tetap Bertahan Hidup di Tengah Pandemi

Kompas.com - 17/06/2020, 18:32 WIB
Muhammad Fathan Radityasani,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.comPandemi virus corona membuat beberapa Perusahaan Otobus (PO) menunda untuk membuat bodi baru di karoseri. Tentunya hal ini membuat perusahaan karoseri mengalami penurunan pendapatan.

Padahal, puncak pemesanan bus dari PO ke karoseri paling banyak pada saat mendekati lebaran dan tahun baru. Namun pada pada saat ini, pemesanan dari PO sudah berkurang dan banyak juga yang menunda penyelesaian unit.

Namun sampai saat ini, industri karoseri masih tetap beroperasi. Salah satu alasannya yaitu masih mengerjakan bus yang dipesan sejak awal tahun sampai bulan April. Selain itu ada satu faktor lagi yaitu pesanan perusahaan.

Baca juga: Kasus Ambulans Terjadi Lagi, Ingat Kendaraan dengan Hak Utama di Jalan

Export Manager Karoseri Laksana, Werry Yulianto mengatakan, walaupun jumlah pesanan bus menurun sejak April, pada periode tersebut masih tertolong dengan pesanan lain seperti bus yang di ekspor, bus karyawan dan lain-lain.

“Kita tertolong dari unit yang akan diekspor masih jalan juga. Kemudian dari sektor tambang dan antar jemput karyawan juga masih ada yang memesan,” kata Werry kepada Kompas.com beberapa waktu lalu.

Kemudian dari beberapa PO bus besar juga tetap ada pesanan, walaupun jumlahnya turun signifikan. Pada bulan Juni ini, kapasitas produksi di karoseri mulai terisi kembali. Lalu ada juga yang kembali melanjutkan pesanan dan pemesan baru.

Baca juga: Nissan Luncurkan X-Trail Terbaru, Lebih Besar dan Lebih Bertenaga

Begitu juga dengan Karoseri Delima Jaya di Bogor, Managing Director Delima Jaya, Winston Wiyanta mengatakan, karoseri terbantu dari adanya pesanan yang memang sudah direncanakan.

“Jadi dia sudah merencanakan untuk memesan, jadi prosesnya tetap lanjut, tidak dibatalkan. Selain itu ada juga yang project based sehingga sesuai dengan kesepakatan kontrak untuk tetap dikerjakan,” kata Winston kepada Kompas.com.

Winston juga mengatakan, saat ini tidak ada pesanan bus dari PO. Ada yang pesan bus tapi dari perusahaan tambang, pabrik untuk angkutan pegawai dan membuat bus untuk program CSR perusahaan seperti bus sekolah di perusahaan kelapa sawit.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Detik-detik Serangan AS "Terangi" Yaman, Petinggi Houthi Jadi Sasaran
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau