JAKARTA, KOMPAS.com - Pandemi Covid-19 dan pemberlakukan PSBB di beberapa wilayah, memukul bursa jual beli mobil bekas. Beberapa pedagang harus memberikan diskon agar unit cepat terjual.
Eko Wiyono, Pengelola Bursa Mobil BSD, sekaligus salah satu penjual mobkas showroom Tekno Bursa Mobil, mengatakan, beberapa tenant di BSD memasang diskon cukup tinggi untuk mobil bekas.
Baca juga: Pandemi, Bahkan Mobil Bekas Suzuki Saja Dapat Diskon
"Bisa sampai 20 persen dari harga normal. Soalnya kita juga mesti jual cepat untuk ganti stok, tapi juga tergantung dari banyak hal, mobilnya sendiri bagaimana," kata Eko kepada Kompas.com, Minggu (14/6/2020).
Andi pedagang mobil bekas dari diler Jordy Motor MGK Kemayoran, Jakarta, mengatakan, meski demikian tidak semua pedagang memberikan diskon semata untuk menarik konsumen.
"Saya tidak main diskon mungkin yang lain mainkan harga. Buat saya sendiri saya tidak turunin, tapi lihat penawaran. Sebab kustomer, kalau kita menawarkan harga mereka akan menawar lagi lebih murah," katanya.
Baca juga: Jangan Tertipu, Begini Cara Mendeteksi Mobil Bekas Banjir
Meski demikian, Andi mengatakan bukan berarti dia dan beberapa pedagang lain menahan harga. Dia tetap melihat situasi, hanya saja dia tidak menurukan banderol dengan iming-iming diskon.
"Jadi saya tetap pakai harga normal tapi, kalau ada penawaran yang masuk ya kita lepas. Karena kita masih pegang banyak stok lama, kalau misal rugi tidak banyak bakal saya lepas buat ganti stok baru," katanya.
Anjlok
Penurunan harga yang terjadi pun bervariasi tergantung pada model dan klasifikasi mobil itu sendiri. Mulai puluhan juta rupiah hingga mencapai Rp 20 jutaan.
Pemilik showroom Malique Selatan Djakarta di Blok M Mall, Jakarta Selatan, Bimo Maliki, mengatakan, saat ini harga mobil bekas telah mengalami penurunan.
“Untuk mobil bekas mewah dan langka di kisaran Rp 1 miliar, bisa turun ke angka Rp 700 jutaan,” katanya kepada Kompas.com belum lama ini.
Sedangkan, lanjut Bimo, mobil-mobil bekas di kisaran Rp 100 jutaan sampai Rp 200 jutaan juga tidak luput dari penurunan harga.
“Penurunan yang terjadi sekitar Rp 10 jutaan hingga Rp 20 jutaan,” katanya.
Menurutnya, dalam kondisi seperti sekarang ini banyak orang yang memilih menahan uangnya. Perbandingan yang jual dan yang beli sekitar 70 persen berbanding 30 persen.
“Stok banyak bikin harga turun, jadi kalau punya uang mending beli sekarang,” ujar Bimo.