JAKARTA, KOMPAS.com - Penyemprotan cairan disinfektan langsung pada mobil dalam upaya mencegah penyebaran virus corona alias Covid-19 bisa berdampak buruk.
Pasalnya, sebagaimana dikatakan Head of Product Improvement Dept Technical Service Division PT Astra Daihasu Motor Bambang Supriyadi, cairan tersebut mengandung bahan kimia yang tidak ramah terhadap cat mobil.
"Biasanya, kandungan yang digunakan untuk campuran cairan disinfektan ialah chloride. Jadi ketika menempel dan mengendap di cat mobil, bisa menyebabkan potensi bercak atau water spot," katanya kepada Kompas.com belum lama ini.
Baca juga: Simpan Hand Sanitizer di Kabin Bisa Bikin Mobil Terbakar, Mitos atau Fakta?
Hal serupa dinyatakan Robby Kurnia selaku CEO Autoglaze Indonesia terkait dampak awal cairan disinfektan bagi cat mobil. Meski demikian, ini tidak akan merusak lebih jauh mobil.
"Baiknya setelah dilakukan penyemprotan, supaya tidak menghadirkan bercak-bercak, lap mobil. Jangan sampai cairan disinfektan mengering sendiri dan dibiarkan dalam waktu lama. Untuk hasil maksimal, pemilik juga bisa mencuci mobil," kata Robby.
Beruntung bagi mobil yang sudah memakai pelindung tambahan. Sebab, cairan tidak mudah menempel di body mobil.
"Kalau sudah pakai coating tambahan, itu mobil punya efek daun talas. Sehingga, cairan tidak mudah menempel, cukup di basuh saja sudah hilang," lanjut dia.
"Oleh karena itu, jangan sembarangan untuk menyemprot cairan disinfektan pada mobil. Kalau racikannya asal-asalan dan tidak dilakukan profesional, dapat berdampak," tutup Bambang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.