JAKARTA, KOMPAS.com - Ketika bicara soal teknologi pada motor, MotoGP kerap kali menjadi acuannya. Namun, ada beberapa teknologi atau inovasi yang tidak digunakan pada motor balap MotoGP.
Padahal, teknologi tersebut banyak digunakan pada kendaraan-kendaraan yang dijual secara massal. Dikutip dari BoxRepsol.com, beberapa teknologi tersebut, antara lain turbocharger dan sistem hibrida (hybrid).
Baca juga: Seberapa Panas Komponen pada Motor Balap MotoGP Saat Dipakai?
Turbocharger
Inovasi yang satu ini mampu meningkatkan performa mesin dengan menjejali udara ke dalam silinder. Sejauh ini, turbo lebih banyak digunakan pada balap mobil.
Kemungkinan motor balap MotoGP menggunakan turbo bisa saja. Namun, yang jadi permasalahan adalah pabrikan harus mendesain ulang bentuk mesin dan sebagian besar komponen di dalamnya.
Salah satu kunci perubahan adalah perlunya pengurangan kapasitas mesin agar motor tidak menjadi liar karena tenaga yang berlebih.
Baca juga: Begini Ribetnya Urusan Logistik MotoGP, Salah Sedikit Bisa Kacau
Sistem Hibrida
Kebutuhan untuk meningkatkan performa dan menemukan teknologi baru yang dapat berkontribusi untuk mengurangi emisi dan polusi membuat terciptanya sistem hibrida atau hybrid system.
Pada dasarnya, teknologi ini didasari mesin konvensional yang didukung dengan mesin elektrik. Teknologi ini sudsh digunakan bertahun-tahun di Formula 1 dan Le Mans 24 Hours.
Namun, alih-alih menggunakan hybris system, Dorna Sports malah membuka kelas baru untuk motor listrik, yakni MotoE.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.