Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Betul, Memanaskan Motor Menghadap Tembok Bisa Merusak Lampu?

Kompas.com - 30/05/2020, 10:02 WIB
Donny Dwisatryo Priyantoro,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebelum digunakan, pemilik dianjurkan untuk memanaskan mesin sepeda motor. Tidak perlu lama, yang penting seluruh komponen di dalam mesin bisa terlumasi oli dengan baik.

Namun, saat memanaskan motor juga perlu memperhatikan hal-hal yang lain, salah satunya tempat. Sebab, ada mitos menyebutkan kalau memanaskan motor dengan menghadap tembok bisa merusak lampu.

Baca juga: Modifikasi Lampu Depan Motor, Jangan Bikin Silau Orang Lain

Kepala Bengkel Astra Motor Center Jakarta Rendra Kusuma,menyarankan, agar tidak memanaskan motor dengan jarak yang terlalu dekat dengan tembok.

Sebab, kebiasaan tersebut dapat merusak atau membuat bagian mika pada lampu depan meleleh akibat terlalu panas.

Lampu depan Ducati Supersport dilengkapi dengan LEDKompas.com - Adit, Ghulam Lampu depan Ducati Supersport dilengkapi dengan LED

Terlebih, motor keluaran sekarang ini sudah dilengkapi dengan teknologi Automatic Headlight On (AHO) atau lampu depan yang menyala secara otomatis.

“Efek panas akibat pancaran sinar lampu akan berbalik ke arah motor. Makanya, sebaiknya kalau memanaskan motor jangan tepat di depan tembok agar panasnya tidak memantul,” kata Rendra, kepada Kompas.com, beberapa waktu lalu.

Baca juga: Manasin Motor Jangan Kelamaan

Rendra menambahkan, memanaskan motor juga tidak perlu lama, cukup sekitar 3-5 menit. Mesin motor modern tidak perlu dipanaskan terlalu lama, karena pada dasarnya komponen motor sudah siap bekerja ketika mesin dihidupkan.

"Memanaskan motor jangan dilakukan di dalam ruangan. Sebab, gas buang kendaraan mengandung berbagai kandungan berbahaya bagi tubuh. Hal itu di antaranya gas karbon monoksida (CO), karbondioksida (CO2), dan timbal," ujar Rendra.

Selain itu, menurut Rendra, panas yang dihasilkan tidak terbuang ke udara dan akan mengumpul di dalam ruangan, dan ini yang berbahaya bila terhirup manusia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com